BI Rate Tetap di Level 6,75 Persen
VIVAnews - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,75 persen. Keputusan itu berdasarkan proyeksi perekonomian yang terus meningkat dan disertai masuknya aliran modal asing.
"Terjadinya tren penguatan nilai tukar rupiah, meski pada tingkat yang lebih rendah," ujar Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Benny Siswanto, di Jakarta, Kamis, 9 Juni 2011.
BI menilai tekanan inflasi cenderung menurun, terutama berlanjutnya koreksi harga pangan. Namun, BI mewaspadai sejumlah risiko potensi tekanan stabilitas makro ekonomi, seperti berlanjutnya arus modal asing, semakin kuatnya permintaan domestik, dan meningkatnya tekanan inflasi pada 2012.
Untuk meredam itu, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makro prudensial lanjutan. Dengan pengendalian aliran masuk modal asing dan likuiditas domestik, yang disertai apresiasi rupiah yang sejalan dengan tren nilai tukar kawasan Asia, BI meyakini hal itu mampu menjaga stabiltias makro dan membawa inflasi pada sasaran yang ditetapkan.
BI menetapkan sasaran inflasi 5 persen plus minus 1 persen pada 2011 dan 4,5 persen pada plus minus 1 persen pada 2012.
Dwan Gubernur memandang kegiatan perekonomian domestik menunjukkan perkembangan membaik. Pada triwulan II-2011, ekspansi ekonomi domestik diperkirakan terus berlanjut dan lebih kuat terutama didukung kenaikan kinerja ekspor seiring tingginya volume perdagangan dunia dan kenaikan harga komoditas internasional. (art)