Singapura Bakal Suntik Dana Jakarta Setiabudi
VIVAnews - PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) mengaku perseroan bakal mendapatkan angin segar dengan masuknya investor asal Singapura, Nomura Singapore Limited dalam daftar kepemilikan saham perseroan.
Investor asing tersebut, menjadi salah satu pemegang saham perseroan setelah membeli kepemilikan PT Bank Pan Indonesai Tbk (Bank Panin).
"Kami senang dengan masuknya investor asing asal Singapura itu. Sebab, tentunya bakal mendapatkan suntikan dana segar," kata Sekretaris Perusahaan JSPT, Asfan Effendy, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu sore 6 Juli 2011.
Menurut Asfan, dengan masuknya pemegang saham baru dalam daftar kepemilikan saham JSI, disinyalir akan menopang pengerjaan proyek-proyek properti perseroan. "Jadi, kita senang sekali," ujarnya.
Dia mengakui, Nomura Singapore Limited masuk ke perseroan melalui pembelian saham milik Bank Pan Indonesia. "Katanya, mereka belinya melalui bursa, karena kita tidak diinformasikan oleh pihak penjual, dan itu sah-sah saja," tutur Asfan.
Sementara itu, Bank Pan Indonesia berpendapat senada. Menurut Jasman Ginting, sekretaris perusahaan Bank Panin, pihaknya menjual 362,48 juta lembar atau 15,63 persen sahamnya di JSI, dengan harga transaksi sebesar Rp380 per lembar saham. "Tapi, Nomura Singapore Limited belinya melalui bursa," ujarnya kepada VIVAnews.com.
Sedangkan tujuan dari pelepasan saham tersebut, kata dia, agar Bank Panin lebih fokus kepada bisnis usaha perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, penyelesaian transaksi jual beli saham itu dilakukan 23 Juni 2011 di pasar negosiasi. Setelah transaksi itu, Bank Panin tidak lagi memiliki saham di perseroan.
Pemegang saham lain yang saat ini menguasai JSPT yakni PT Jan Darmadi Investindo sebanyak 57,63 persen, UBS AG Singapore 13,01 persen dan Noord-Amerikaanse Financierings Maatschappij BV Belanda sebanyak 9,52 persen. Sedangkan sisa sahamnya beredar di publik.
Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham JSPT stagnan di Rp590 per lembar tanpa ditransaksikan sama sekali.