Kuota BBM Bersubsidi Naik Jadi 40 Juta KL

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 06 Juli 2011

Kuota BBM Bersubsidi Naik Jadi 40 Juta KL

VIVAnews - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) melebihi target kuota APBN 2011.

"Untuk total volume BBM bersubsidi akan melebihi kuota APBN 2011," kata Dirjen Migas, Evita H Legowo, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di gedung DPR, Jakarta, Rabu 6 Juli 2011.

Evita mengungkapkan bahwa untuk kuota APBN 2011, khusus BBM jenis Premium sebanyak 23,19 juta kiloliter (KL). Sementara itu, realisasi hingga 31 Mei 2011 mencapai 9,37 juta KL, sehingga dalam RAPBN-P 2011 sebanyak 24,54 juta KL.

Namun, untuk kerosene (minyak tanah) pada APBN 2011 sebanyak 2,32 juta KL dan realisasi hingga 31 Mei 2011 sebanyak 0,74 juta KL, sehingga untuk RAPBN-P turun menjadi 1,80 juta KL.

Sementara itu, untuk solar/biodiesel pada APBN 2011 sebanyak 13,08 juta KL dan realisasi hingga 31 Mei 2011 sebanyak 5,35 juta KL atau meningkat untuk RAPBN-P menjadi 14,15 juta KL.

"Secara keseluruhan, volume BBM ada peningkatan, yakni dalam APBN 2011 sebanyak 38,59 juta KL, realisasi hingga 31 Mei mencapai 15,46 juta KL. Tapi, dalam RAPBN-P naik menjadi 40,49 juta KL," ungkap Evita.

Evita menuturkan, tambahan volume BBM bersubsidi itu disebabkan rencana pengaturan pembatasan BBM bersubsidi belum terlaksana dan pertumbuhan jumlah kendaraan di atas rata-rata.

"Disparitas harga BBM Premium dan Pertamax, yakni ketika harga Pertamax mencapai Rp9.250 per liter, pengguna Premium semakin tinggi. Lalu, saat Pertamax turun menjadi Rp8.400 per liter, pengguna Premium ikut turun," kata dia.

Evita menambahkan, hingga saat ini, kebijakan pengaturan BBM subsidi belum dapat dilakukan. "Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat belum dapat dilaksanakan, karena belum tersedianya alternatif Solar dan non subsidi yang memadai," ujarnya. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts