SBY Masih Bimbang Soal Harga BBM
VIVAnews - Pemerintah belum mengambil sikap apakah akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak atau tidak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku masih menyimak respon masyarakat soal kontroversi kenaikan BBM.
"Ada yang bilang belum tepat kenaikan BBM, karena memacu laju inflasi," kata SBY, di Kantor Sekretariat Negara, Rabu 6 Juli 2011.
Selain itu, kata SBY, ada pendapat yang mengatakan bahwa kenaikan harga BBM juga akan berpengaruh pada laju pengurangan kemiskinan. "Ada argumen lain untuk menaikkan BBM dalam jumlah tertentu untuk menyelamatkan anggaran. Saya hargai," kata dia
SBY akan melihat sejumlah pertimbangan, bukan hanya faktor ekonomi semata. "Pada tingkat saya keputusan diambil setelah pertimbangkan semua aspek," ujarnya.
SBY masih terus menimbang-nimbang soal kenaikan harga kenaikan BBM tersebut. Dia mengaku senang apabila banyak diskusi membahas naik atau tidaknya BBM. "Karena makin rasional dari pandangan yang ada. Meskipun berbeda satu sama lain," ucapnya.
Saat ini, kelangkaan BBM terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Namun, Pemerintah mengatakan Pertamina telah memasok BBM sesuai dengan kebutuhan.
"Tidak ada kelangkaan. Semua kebutuhan BBM tercukupi," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi, Evita Herawati Legowo, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, di Gedung MPR-DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 6 Juli 2011.
Menurut Evita, bila ada antrean di sejumlah wilayah, itu terjadi akibat penyelundupan dan penggunaan bahan bakar bersubsidi secara ilegal. "Bagi kami kelangkaan tidak ada," ujar Evita.