BI: Otomotif Bisa Picu Bubble Ekonomi

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 24 Juli 2011

BI: Otomotif Bisa Picu Bubble Ekonomi

VIVAnews - Bank Indonesia mengkhawatirkan besarnya kucuran kredit ke sektor properti dan otomotif di tengah pertumbuhan ekonomi saat ini akan menyebabkan terjadinya gelembung (bubble) ekonomi.

Namun, dari kedua sektor tersebut, BI menilai potensi bubble terbesar diperkirakan berasal dari otomotif. Hal itu sudah terlihat dengan membanjirnya produk otomotif di masyarakat.

"Dalam fase pemulihan, dua sektor yang cepat sekali pertumbuhannya bisa berpotensi bubble, antara lain otomotif dan properti," ujar Deputi Gubernur BI, Hartadi A Sarwono, di Gedung BI, Jakarta, Jumat 22 Juli 2011.

Hartadi beralasan, kekhawatiran terjadinya gelembung ekonomi dari sektor otomotif karena konsumen di Tanah Air kini semakin dimudahkan dalam proses pembelian kendaraan. Salah satu kemudahan adalah banyaknya fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh sejumlah perbankan nasional.

"Untuk otomotif itu, bisa dilihat sendiri saja di jalanan. Mobil, motor, saat ini sangat mudah mendapatkannya. Nah, itu terlalu cepat," tandasnya.

Sementara itu, untuk sektor properti, BI mengaku masih menganalisis lebih mendalam guna mengetahui ada tidaknya kenaikan harga.

"Nah, properti saya kira tidak terlalu. Tapi, perlu diwaspadai. Kalau melihat harganya memang naik, tapi tidak atau belum berpotensi bubble," kata Hartadi.

Mengantisipasi hal tersebut, bank sentral telah menyiapkan penerapan kebijakan loan to value ratio. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan uang muka kredit kepemilikan kendaraan bermotor.

"Misalnya, kita mau beli mobil. Bank bayarin 90 persen, kita bayar 10 persen. Makanya, nanti down payment diperbesar," ungkapnya. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts