Pemerintah Diuntungkan Kelas Menengah Naik

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 25 Juni 2011

Pemerintah Diuntungkan Kelas Menengah Naik

VIVAnews - Pertumbuhan kelas menengah yang terjadi di negara-negara berkembang turut dialami Indonesia. Saat ini, kelas menengah dengan pendapatan sebesar US$3-7 ribu tumbuh sangat pesat.

Menurut pengamat ekonomi, Rhenald Kasali, pemerintah dapat mengambil keuntungan dari fenomena yang terjadi ini. Salah satu keuntungan yang dapat diterima pemerintah ialah berkurangnya anggaran untuk subsidi rakyat. Sebab, idealnya kelas menengah tidak memerlukan lagi subsidi.

"Diperkirakan di Indonesia, masyarakat kelas menengah jumlahnya sampai 50 juta orang," ujar Rhenald saat ditemui di sela acara HSBC Green Festival 'The Hidden Value of Forest', di Jakarta, Sabtu 25 Juni 2011.

Hal lain yang diperoleh pemerintah dari kelas menengah ini, dia melanjutkan, adalah penerimaan dari sektor pajak. Peningkatan kelas menengah ini membuat objek pajak semakin meningkat juga.

Tentunya, kata Rhenald, penerimaan dari sektor pajak ini dapat digunakan pemerintah untuk memperbaiki fasilitas, infrastruktur, dan akses kepada pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.

"Setelah pajak ditingkatkan, dapat juga sektor usaha dikembangkan, sehingga kelas bawah dapat diangkat ke kelas menengah," ujarnya.

Namun, dia menjelaskan, di balik potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari kelas menengah ini, terdapat juga masalah di sisi lainnya. Pemerintah saat ini ditengarai belum mempunyai program penjaminan sosial atau jaring pengaman kepada kelas ini. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat membuat kelas menengah ini menjadi rapuh.

"Karena, saat kelas menengah ini tidak lagi mendapat pekerjaan, mereka tidak bisa berobat bila sakit. Berbeda dengan di negara maju yang kelas menengahnya kalau sakit langsung ditolong," tutur Rhenald.

Memang diakui pemerintah, kata Rhenald, saat ini sudah mempunyai program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Namun, permasalahannya ialah terbatasnya akses program ini yang hanya dapat digunakan pada rumah sakit pemerintah.

"Seharusnya Jamkesmas itu wajib dipakai di seluruh rumah sakit di Indonesia, sehingga kelas menengah bisa tertolong, termasuk kelas bawah," ujar Rhenald. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts