Negara Paling Banyak TKI Kirim Uang
VIVAnews- Adanya moratorium ke sejumlah negara seperti Malaysia, Kuwait dan Yordania selama ini membuat penempatan TKI baru menjadi menurun. Meski terdapat pengurangan TKI, namun angka jasa pengiriman uang (remitansi) belum berubah secara drastis.
Dari data Bank Indonesia, remitansi TKI paling banyak berasal dari Malaysia sebesar US$767,96 juta per April 2011, lalu disusul Arab Saudi sebesar US$759,03 juta. Selanjutnya disusul Taiwan sebesar US$158,95 juta dan Hongkong US$151,87 juta.
Jumlah total remitansi per April 2011 sebesar US$2,225 miliar meningkat tipis dibanding April 2010 sebesar US$2,222 miliar. Sebagai bahan perbandingan jumlah total remitansi sepanjang 2010 yaitu US$6,73 miliar.
Sedangkan dari sisi jumlah penempatan TKI, paling besar dikirim ke Arab Saudi sebanyak 58.335 orang pada April 2011, menurun dibanding April 2010 sebanyak 76.502. Total penempatan TKI ke Arab Saudi sepanjang 2010 sebanyak 228.890 orang.
Urutan kedua yaitu Malaysia dengan jumlah penempatan TKI 33.485 per April 2011 atau menurun dibanding April 2010 sebesar 37.529. Sepanjang 2010 jumlah penempatan ke Malaysia 115.624 orang.
Sedang total penempatan TKI ke seluruh dunia sebanyak 570.285 orang sepanjang 2010. Jumlah itu menurun dibanding 2009 sebanyak 636.813 orang.
Kebijakan moratorium ke Malaysia akan berakhir Juni 2011. Kepastian ini setelah pemerintah RI dan Malaysia menandatangani kesepakatan amandemen nota kesepahaman pengiriman dan perlindungan TKI. Beberasa isi perjanjian itu adalah pemegang paspor TKI berpindah dari majikan ke TKI sendiri, pemberian hak libur/cuti mingguan, pengendalian biaya penempatan (cost structure) dan adanya akses komunikasi.
Dampak kebijakan moratorium ke Malaysia masih mempengaruhi baik stok maupun penempatan TKI hingga April 2010. Kesepakatan itu diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya kepada TKI, juga kepada Indonesia atas remitansi yang diterima. Sementara itu kebijakan moratorium ke Kuwait sejak 14 September 2009 dan Yordania sejak 29 Juli 2010 masih berlaku dan sampai saat ini belum ada perkembangan yang berarti. (eh)