Libur Panjang, Hunian Hotel Minim Penyewa
VIVAnews - Libur panjang akhir pekan ini tampaknya tidak terlalu banyak dinikmati oleh pengelola hotel. Buktinya, tingkat hunian hotel kelas berbintang III di Yogyakarta hanya terisi rata-rata 80 persen. Sementara hotel kelas melati baru terisi 60 persen oleh para pelancong lokal.
"Banyak pertemuan yang sifatnya nasional digelar di Yogyakarta sehingga pangsa pasarnya adalah hotel kelas bintang. Sedangkan pangsa pasar hotel kelas melati masih relatif sepi," kata Ketua Badan Promosi dan Pariwisata Kota Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, Jumat, 3 Juni 2011.
Menurut Deddy, masa liburan panjang akhir pekan kali di Yogyakarta kali ini lebih banyak didominasi oleh kegiatan-kegiatan atau pertemuan yang bersifat nasional. Hal itu pula yang menyebabkan tingkat okupansi hotel kelas melati lebih minim penyewanya dibandingkan hotel berbintang.
Deddy memperkirakan, tingkat okupansi hotel akan mengalami peningkatan cukup drastis pada pertengahan bulan Juni ini. Alasannya, pada masa itu, sudah banyak pelajar telah melaksanakan ujian kenaikan kelas.
"Pertengahan bulan Juni ini akan banyak anak-anak sekolah yang akan berlibur ke Yogyakarta. Hotel kelas melatilah yang akan menikmati maraknya wisatawan dari anak-anak sekolah," ujar Ketua Keluarga Public Relation .
Lebih lanjut Deddy mengungkapkan kunjungan wisatawan manca negara paska kejadia erupsi merapi serta kejadian gempa disusul dengan tsunami di Jepang telah berangsur pulih. Saat ini sudah terlihat adanya tanda-tanda peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
"Saat ini wisatawan dari Jepang juga sudah mengalami peningkatan. Begitupula wisatawan dari Eropa seperti Belanda juga telah meningkat meski belum signifikan," tandasnya. (eh)
(laporan: Juna Sanbawa|DIY)