Hingga Juni, Modal Asing Masuk Rp190 Triliun
VIVAnews- Meski tak sebesar 2010, arus modal asing (capital inflow) tetap deras yaitu Rp190 triliun. Bank Indonesia mencatat arus modal didominasi masuk ke surat berharga negara (SBN) sebesar Rp80 triliun atau 46 persen dari seluruh arus modal yang masuk.
Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah mengatakan urutan kedua yaitu Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp60 triliun atau 33 persen dari total modal yang masuk, dan sisanya pasar saham sebesar Rp50 triliun atau 20 persen dari komposisi modal asing. "Itu dari Januari hingga 10 Juni 2011" ujarnya di Jakarta, Senin, 20 Juni 2011.
Ia menjelaskan kebijakan BI memperpanjang kewajiban kepemilikan SBI dari one month holding period (satu bulan) menjadi six month holding period (enam bulan) menyebabkan SBI kurang diminati asing saat ini. Dana asing tidak berani mengambil risiko menahan hingga enam bulan ke depan sehingga SBN yang dikeluarkan negara lebih banyak peminatnya. "Itu dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif aliran modal jangka pendek," tuturnya.
BI mencatat kebijakan itu membuat total SBI turun Rp57 triliun. Pada 11 Mei 2011, total SBI Rp233 triliun dan pada 17 Juni 2011 sebesar Rp186 triliun. Diharapkan SBI ke depan tidak lagi menjadi instrumen investasi, namun instrumen efektivitas kebijakan moneter.
Menurutnya meski tak sebanyak 2010, dana asing yang masuk masih menyerbu negara berkembang akibat tidak adanya kepastian ekonomi di negara maju. Investor masih dibayangi krisis Yunani. BI mewaspadai capital inflow ini jika terjadi pembalikan secara tiba-tiba. (adi)