Hatta: Pertamax Mahal, Berhematlah
VIVAnews - Pemerintah tetap pada sikapnya untuk tidak memberikan subsidi pada Pertamax, meski harga bahan bakar minyak (BBM) itu telah mencapai Rp9.050 per liter. Pemerintah juga belum berencana menaikkan harga Premium dan meminta masyarakat disiplin dalam mengkonsumsi BBM agar kuota tetap terjaga.
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan, dengan meningkatnya harga Pertamax, pemerintah mengimbau agar pengguna pertamax tidak lantas beralih ke premium.
"Yang penting saat ini menumbuhkan sikap hemat," kata Hatta di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 2 Mei 2011.
Hatta mengungkapkan, masyarakat harus dapat memanfaatkan penggunaan energi dengan efisien. Karena, masalah kelangkaan energi saat ini telah menjadi tantangan, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
"Jadi, harus ada disiplin pada diri kita dan ajarkan kepada masyarakat bahwa saat ini dihadapkan dengan situasi yang memang sedang sulit. Jadi, berhematlah, gunakan BBM secukupnya," kata Hatta.
Sebelumnya, PT Pertamina telah menaikkan harga Pertamax terhitung mulai 1 Mei 2011 menjadi Rp9.050 per liter. Harga Pertamax itu naik Rp350 dibandingkan posisi sebelumnya Rp8.700 per liter.
Jika dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak jenis Premium sebesar Rp4.500 per liter, harga Pertamax sudah mencapai lebih dari dua kali lipat dari BBM bersubsidi itu. (sj)
Laporan: Nur Eka Sukmawati