Arus Balik Liburan, Tiket Pesawat Melonjak

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 05 Juni 2011

Arus Balik Liburan, Tiket Pesawat Melonjak

VIVAnews – Arus balik liburan panjang tampak di Bandara Ngurah Rai, Bali, Minggu 5 Juni 2011. Kondisi ini berbanding lurus dengan harga tiket, terutama tujuan ke Jakarta.

Pantauan VIVAnews.com, calon penumpang yang mayoritas wisatawan domestik memadati bandara sejak pukul 13.00 WITA. Petugas jaga masuk bandara, Supriyono mengatakan kemungkinan besar arus balik terus membludak hingga pukul 18.00 WITA. “Kami perkirakan pada pukul itu sekitar 3 ribu penumpang akan masuk ke bandara,” kata Supriyono, Minggu 5 Juni 2011.

Sementara itu, harga tiket pun melonjak tajam. Jika hari biasa berkisar antara Rp500-700 ribu untuk tiket menuju Jakarta, pada musim liburan panjang ini melonjak hingga Rp1,5 juta. Lonjakan harga tiket juga berlaku untuk jurusan lain.

Nani, seorang penumpang tujuan Malang, Jawa Timur, mengaku harus mengeluarkan kocek lebih besar usai menikmati liburan di Bali. “Tiket ke Malang kalau harga normal sekitar Rp350 ribu untuk maskapai Lion Air. Sekarang harganya sekitar Rp550 ribu,” ujarnya.

Seperti hari libur biasanya, kondisi ini pun dimanfaatkan calo tiket untuk mengeruk keuntungan. Sebut saja Wayan T. Dia mengaku memegang beberapa tiket tujuan Jakarta. Harganya akan dia jual bervariasi, tergantung negosiasi dengan penumpang yang membutuhkan tiket.

“Di jual lagi tak tentu harganya. Tidak ada standar baku yang penting dapat untung. Tetapi biasanya, saya patok dulu sekitar 20-30 persen dari harga pokok tiket pesawat,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Bali, Perry Markus mengatakan, puncak arus balik akan terjadi pada hari ini. Sebab, dari laporan yang diterimanya, tingkat okupansi hotel mulai menurun hari ini. “Tingkat tertinggi itu pada hari Jumat dan Sabtu. Hari itu, okupansi hotel mencapai 80-90 persen,” terangnya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Perry melanjutkan, rata-rata tingkat okupansi hotel yang tinggi di sekitar obyek wisata seperti Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Wisatawan sendiri didominasi oleh wisatawan domestik. “Hari-hari biasa tingkat okupansi hotel stabil di angka 50-60 persen. Liburan insidentil ini, kenaikan sekitar 40-50 persen itu lantaran membludaknya wisatawan domestik,” terangnya.

Kendati begitu, Perry belum bisa memperkirakan berapa besaran jumlah transaksi dari tingginya okupansi hotel tersebut.

Laporan: Bobby Andalan | Bali, umi

Kerja di rumah

Popular Posts