2011, Bumi Bidik Penjualan 66 Juta Ton
VIVAnews - PT Bumi Resources Tbk menargetkan volume penjualan batu bara sebanyak 66 juta ton hingga akhir 2011. Target penjualan itu meningkat 8,7 persen dibanding 2010 sebanyak 60,7 juta ton.
"Harga free on board (fob) rata-rata sekitar US$90 per ton, atau naik dibanding 2010 sebesar US$71 per ton," kata Direktur Bumi Resources, Dileep Srivastava, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 23 Juni 2011.
Dileep menjelaskan, selama triwulan pertama 2011, Bumi membukukan laba bersih sebesar US$112 juta, atau lebih rendah US$1 juta dibandingkan apabila menggunakan kebijakan akuntansi lama.
Pendapatan bersih yang dinyatakan kembali tersebut berasal dari perubahan perlakuan terhadap biaya dan pendapatan konsolidasi dari anak-anak perusahaan. "Berdasarkan kebijakan akuntansi baru, Bumi wajib menunda pembukuan pendapatan sebesar US$36 juta yang dikapitalisasi perseroan pada 2010 dari penjualan atas salah satu aset lepas pantai, Gallo Oil di Yaman.
Menurut dia, setelah ditandatanganinya perjanjian jual beli, penjualan tersebut diakhiri karena krisis politik di Yaman. "Kami sangat bersyukur dengan berbagai kemajuan signifikan dalam menyesuaikan dan menerapkan kebijakan akuntansi baru mulai 1 Januari 2011," tuturnya.
Kondisi itu, dia melanjutkan, membuat kinerja perseroan seiring dengan operasi pertambangan internasional.
"Berdasarkan kebijakan akuntasi baru, kami perlu menyajikan kembali beberapa angka dari tahun lalu yang mungkin membingungkan para investor dalam jangka pendek. Namun, kami percaya bahwa manfaat dari perbaikan reputasi dan penerapan praktik internasional terbaik akan jauh melebihi penyesuaian-penyesuaian buku jangka pendek," tutur Dileep.
Sementara itu, berdasarkan prosedur standar akuntansi keuangan (PSAK) lama, laba bersih triwulan I-2011 mencapai US$113 juta, atau naik dari US$97 juta pada periode sama 2010.
Pendapatan dari penjualan mencapai US$1,23 miliar, atau naik 21 persen dari US$1,02 miliar pada triwulan I-2010. Peningkatan penjualan tersebut karena harga jual rata-rata batu bara yang lebih tinggi sebesar US$87,63 per ton pada triwulan I-2011 dibanding US$62,75 per ton pada periode sama 2010. (art)