10 Moda Transportasi Massal Terbaik di Dunia
VIVAnews - Indonesia, khususnya Jakarta, hingga kini masih berwacana mengenai rencana pembangunan moda transportasi massal bawah tanah (subway) maupun monorel.
Padahal, warga di sejumlah negara yang kini bergelut dengan kenaikan harga bahan bakar, lambat laun mulai beralih menjadi pengguna angkutan umum, khususnya moda transportasi massal. Sejumlah warga kota besar di berbagai dunia kini rela meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah dan beralih menggunakan angkutan umum.
Melihat pergeseran kebiasaan masyarakat tersebut, sebanyak 10 sistem transportasi publik berikut ini layak menyandang predikat terbaik di dunia. Daftar ini diharapkan bisa membantu masyarakat yang ingin bepergian ke kantor menggunakan moda transportasi massal.
Seperti dilansir businessinsider.com, Kamis, 30 Juni 2011, peringkat ini dibuat berdasarkan kombinasi penilaian berbagai faktor seperti keandalan, keamanan, keselamatan, kebersihan, dan jangkauan rute perjalanan.
10. Copenhagen Metro, Denmark
Pembangunan sistem transportasi massal Copenhagen Metro yang terletak di ibukota Denmark ini selesai pada 2002. Sistem transportasi ini menghubungkan sejumlah jalur kereta lain yang mampu mengangkut masyarakat di daerah luar kota Copenhagen.
Copenhagen Metro juga menyediakan program bersepeda untuk pengguna kereta yang ingin bepergian menggunakan sepeda.
Pada 2006, Copenhagen Metro mencatat nilai 98-99 persen untuk rata-rata keandalan, dengan reputasi kebersihan kereta yang terjaga karena budaya masyarakat Denmark. Kereta ini menggunakan sistem Automated Train System (ATS) yang membuat Copenhagen Metro berjalan dengan jaringan yang sudah diatur melalui komputer.
Langkah komputerisasi ini membantu Copenhagen mencapai prestasi dalam hal efisiensi dan keamanan.
9. U-Bahn, Jerman
Walau kata efisiensi terdengar klise untuk menggambarkan moda transportasi di Jerman, namun transportasi publik di negara ini memang pantas menyandang predikat itu. Dengan jaringan kabel bawah tanah yang dimiliki, U-Bahn mampu menjangkau berbagai tujuan kota sepanjang 132 kilometer.
U-Bahn juga mengklaim transportasi massal mereka paling sedikit mengalami kecelakaan serta memiliki jangkauan mumpuni di sepanjang jalur bawah tanah dan stasiun.
Untuk masalah efisiensi, U-Bahn mengoperasikan kereta setiap 2-5 menit pada saat jam sibuk dan jadwal reguler selama jam biasa.
8. Hong Kong MTR, China
Hampir 90 persen perjalanan masyarakat Hong Kong ditempuh menggunakan transportasi massal. Untuk kegiatan ini, pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah Hong Kong Mass Transit Rail Way atau biasa disebut Hong Kong Subway.
Sistem transportasi massal Hong Kong MTR setiap harinya mengangkut tujuh juta penumpang dengan panjang lintasan 175 kilometer. Kereta di Hong Kong ini juga menjamin tiba tepat waktu.
Hong Kong MTR juga tercatat sebagai moda transportasi massal yang memberikan perhatian besar pada hal keselamatan. Bahkan, untuk mendukung faktor ini, pengelola stasiun menggunakan pintu pembatas untuk penumpang agar tidak masuk dalam lintasan ketika kereta tidak berada di stasiun.
Salah satu hal terunik dari Hong Kong MRT adalah Octopus Card. Dengan satu kartu ini, penumpang dapat mengisi ulang untuk keperluan pembelian tiket, makanan ringan, biaya parkir, dan bermacam barang di toko. Bonus lainnya, MTR menawarkan jaringan berkualitas 3G untuk telepon genggam maupun komputer jinjing.
Fasilitas teknologi 3G ini berarti bisa memanjakan penumpang untuk melakukan video call ataupun streaming video ketika mereka berkendara di stasiun bawah tanah sekalipun.
7. New York Subway System, Amerika Serikat
Sistem transportasi bawah tanah New York (New York Subway) berada di mana-mana dan menjadi ikon seperti patung Liberty. Dengan usia lebih dari 100 tahun, angkutan ini menawarkan perjalanan ke banyak kota dengan jangkauan 375 kilometer.
Pelayanan ekspres yang terpisah dari jalur kereta lokal serta layanan 24 jam per hari sepanjang tahun merupakan fasilitas yang disediakan untuk New York Subway ini.
Kendati pernah diterpa isu soal keselamatan pada 1970-an dan paska serangan 11 September (9/11), transportasi massal New York Subway kini terus berbenah. Salah satunya dengan membuat perubahan melalui program agresif berupa penghilangan coretan-coretan serta pemeriksaan tas bawaan penumpang.
Tahun 2006, New York Subway tetap mampu mempertahankan jadwal kereta seperti tahun-tahun sebelumnya. Plus, reputasi kendaraan yang penuh dengan coretan dan kotor telah berganti dengan interior yang lebih bersih dari tahun-tahun sebelumnya.
Diperkirakan sebanyak 4,5 juta warga menggunakan moda transportasi massal New York ini.
6. Paris Metropolitan, Prancis
Pada usianya yang mencapai 110 tahun, Paris Metropolitan memiliki jalur sepanjang 214 kilometer dengan letak stasiun berdekatan. Salah satunya adalah stasiun bawah tanah terbesar di dunia, Chatele les Halles.
Sistem transportasi di Paris ini ibarat raksasa angkutan karena mampu mengangkut 4,5 juta orang per hari. Bahkan, sistem transportasi ini memiliki jaringan terbesar dari apa yang bisa diakses penumpang lewat kartu Navigo. Kartu ini menyediakan fasilitas kereta ke daerah perdesaan Paris, bus kota, plus program bersepeda yang bisa digunakan penumpang untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.
Pengelola kota juga telah memangkas jalur perjalanan untuk memberikan kesempatan bagi lintasan bus ekspres, serta jadwal kereta yang bisa diandalkan.
Namun, satu hal yang harus diwaspadai oleh pengguna alat transportasi ini yaitu demonstrasi pegawai.
Bersambung...