SBY Minta Pengenaan Pajak Buruh Dikaji Ulang

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 01 Mei 2011

SBY Minta Pengenaan Pajak Buruh Dikaji Ulang

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memerintahkan menteri keuangan dan menteri tenaga kerja dan transmigrasi untuk mengkaji batasan pengenaan pajak bagi objek pajak, khususnya kaum buruh.

"Hanya penghasilan tertentu yang dikenai pajak dengan jumlah yang patut pula," kata SBY di sela kunjungan kerja ke pabrik keramik PT Kemenangan Jaya, Gunung Putri, Bogor, Minggu, 1 Mei 2011.

Pernyataan Presiden tersebut disampaikan menanggapi keluhan sejumlah pekerja yang mempermasalahkan penghasilannya yang berkurang karena dibebani potongan pajak yang terlampau besar.

"Kami akan menertibkan terus pajak ini agar yang seharusnya membayar pajak, bayarlah," kata Presiden.

Menurut SBY, pemerintah akan mengatur batasan pajak yang dikenakan kepada setiap warga negara. Batasan pajak itu akan dibuat berdasarkan prinsip keadilan, sehingga objek pajak yang dikenakan benar-benar sesuai dengan kemampuan dan pendapatannya.

"Itu yang terus dilihat dan disesuaikan, penghasilan yang patut kena pajak dan berapa yang tidak patut kena pajak," kata dia.

Presiden menilai, pekerja dengan penghasilan minim seharusnya tidak perlu dikenai pajak. Hanya, pembagian kelompok objek pajak tersebut harus melihat persoalannya secara menyeluruh. "Supaya pas. Ingat sekali lagi, negara itu memerlukan pajak, kalau tidak, ya bangkrut," kata Yudhoyono.

Pada kesempatan itu, Presiden memberikan perhatian besar kepada aparat pajak sebagai institusi penerima pajak masyarakat. SBY berpesan agar pegawai pajak yang sudah memiliki penghasilan cukup agar tidak mengambil pajak yang dibayarkan masyarakat. "Pegawai pajak yang gajinya sudah cukup, jangan mengambil uang negara lah," kata dia.

Sebagai informasi, ini adalah tahun kelima bagi SBY memilih peringatan Hari Buruh Internasional yang biasa disebut May Day dengan berkunjung ke sejumlah pabrik, ketimbang menghadapi demonstrasi di Istana.

Presiden mengaku kunjungannya ke pabrik dilakukan untuk memastikan kesejahteraan pekerja diperoleh secara maksimal. "Saya optimistis dan percaya bahwa dengan hubungan yang baik antara perusahaan dan pekerja, maka perusahaan akan makin berkembang," kata Presiden. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts