Pro-Lingkungan Untungkan Dunia Usaha

VIVAnews - Isu lingkungan dan dunia bisnis ternyata bisa disinergikan dengan baik. Bahkan menurut Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk Anindya Bakrie, konsep hijau atau ramah lingkungan bisa menguntungkan secara bisnis.
"Bisnis yang hijau ini akan bermanfaat, baik bagi lingkungan maupun bisnis," kata Anindya saat diskusi "Peluang dan Tantangan, Menuju Green Economy dengan Indeks SRI KEHATI" di Wisma Niaga, Jakarta.
Anindya mengatakan selama ini perusahaannya Bakrie Telecom telah membuktikan hal itu. Melalui program "Hijau untuk Ngeri" perusahannya menerapkan prinsip hijau dan membawa banyak keuntungan. "Tiap tahun kita bisa menghemat Rp20 miliar dari program ini," ujarnya.
Anindya mencontohkan, program hijau di perusahaannya antara lain dengan mendaur ulang ponsel bekas, menggunakan stasiun penerima dan pemancar sinyal (BTS) tanpa sistem pendingin, serta desain voucher pulsa ramah lingkungan.
"BTS tanpa cooling system ini bisa hemat listrik 30 persen dan mengurangi bahan kimia pendinginan. Dengan ini kita bisa hemat Rp13 miliar per tahun," katanya.
Karena itu, Anindya berharap langkah Bakrie Telecom ini diikuti perusahaan lain, terutama yg bergerak dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi (ICT). Sebab ICT menyumbang dua persen dari emisi dunia.
Senior Consultan Advisor Climate Change Policy World Bank, Ahmad Mubariq, mengatakan isu lingkungan akan menentukan bisnis ke depan. "Daya saing ke depan ditentukan seberapa green economy kita," ujarnya.
Dia mengatakan banyak perusahaan dunia membuktikan bahwa ekonomi hijau yang diterapkan dengan baik justru menjadi hal yang menguntungkan. "Pasar membuktikan, semakin hijau Anda, semakin beruntung Anda," ujarnya. (Laporan Dian Widiyanarko)