Ini Dua Sektor Incaran Investor Malaysia
VIVAnews - Meski hubungan Indonesia dan Malaysia seringkali diwarnai ketegangan, hal itu tak menyurutkan minat pengusaha asal Negeri Jiran menanamkan investasinya di Indonesia. Bahkan, kini mereka mencari peluang berinvestasi di sektor listrik dan pertanian.
"Permintaan dari investor Malaysia cukup besar, banyak sektor usaha yang mereka tanyakan," kata Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da'i Bachtiar usai pertemuan dengan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara di kantor BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa 31 Mei 2011.
Menurut Da'i, pertemuannya dengan Menteri BUMN digelar untuk melihat potensi investasi apa saja yang bisa dilakukan dengan dunia usaha Indonesia, khususnya perusahaan pelat merah.
Sebelumnya, pengusaha Malaysia yang tergabung dalam Associated Chinese Chambers of Commerce and Industry of Malaysia dan Chinese Chambers of Commerce and Industry of Kuala Lumpur and Selangor mengaku berminat terjun pada sektor properti, khususnya penyediaan rumah murah.
Da'i mengungkapkan, pada sektor kelistrikan, investor Malaysia mengaku terus menawarkan kerja sama untuk pasokan listrik ke wilayah Sumatera. Proyek listrik dari Semenanjung Malaysia ke Sumatera ini sebenarnya merupakan rekomendasi dari kajian yang dilakukan Asean Center for Energy pada 2004. Untuk membangun jaringan kabel listrik laut dari Malaka ke Pekanbaru diperlukan dana US$800 juta.
Sektor lain yang masih menjadi bidikan dari investor Malaysia adalah pertanian, khususnya bidang perkebunan. Pada sektor ini, pemodal Malaysia berjanji menggandeng perusahaan yang berniat menjual perkebunan atau pabrik pengolahan.
"Mereka tidak perlu membuka lahan baru," kata Da'i menanggapi keputusan pemerintah yang memberlakukan jeda tebang untuk sebagian areal hutan di Kalimantan.
Sebagai informasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat total investasi Malaysia di Indonesia tahun lalu (2010) mencapai sekitar US$472 juta.
Bila dibandingkan dengan negara-negara Asia yang berinvestasi di Indonesia, Malaysia merupakan negara keempat terbesar yang menanamkan modalnya. Nilai total investasi dari seluruh negara Asia di Indonesia sendiri mencapai US$7,4 miliar. (umi)