Harga Jual Naik, Kinerja Energi Mega Melonjak
|
12.00 |
VIVAnews - Kenaikan harga jual minyak dan gas serta volume rata-rata produksi yang juga meningkat telah mendorong pertumbuhan kinerja PT Energi Mega Persada Tbk selama kuartal I-2011.
Selama periode tersebut, perseroan melaporkan pencapaian laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) serta laba bersih masing-masing sebesar Rp194,68 miliar dan Rp14,3 miliar.
"EBITDA perseroan meningkat sebesar 374 persen dibanding periode sama 2010," kata Direktur Utama Energi Mega Persada, Imam P Agustino, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Selasa 26 April 2011.
Menurut Imam, pada tiga bulan pertama 2011, Energi Mega kembali mampu membukukan laba bersih, setelah pada periode sama 2010 mencatatkan kerugian Rp21,7 miliar.
"Kinerja keuangan yang membaik tersebut didorong kenaikan harga jual migas dan volume rata-rata produksi," ujar dia.
Imam menjelaskan, lapangan minyak di Pagerungan Utara yang merupakan bagian dari blok Kangean Kontrak Kerja Sama (KKS), Jawa Timur dan blok gas di Bentu KKS, Riau, telah memulai produksi pada kuartal pertama tahun ini.
Tren kenaikan harga minyak dunia dan kemampuan tim menegosiasikan harga jual gas yang lebih kompetitif telah berdampak positif terhadap kinerja penjualan Energi Mega.
"Rasio pinjaman terhadap ekuitas juga masih cukup rendah dan sehat di level 0,6 kali," tuturnya.
Untuk itu, Imam menjelaskan, perseroan akan terus berusaha untuk meningkatkan volume produksi dan menegosiasikan harga jual gas yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
