Bank Mega Sudah Lapor Pembobolan ke BI
|
18.02 |
VIVAnews - PT Bank Mega Tbk sudah melaporkan kejadian pembobolan Bank Mega Cabang Jababeka senilai Rp80 miliar kepada Bank Indonesia (BI). Dana yang dibobol itu kali ini milik kas Pemerintah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
"Kami sudah melaporkan kasus itu ke BI, Jumat lalu (6 Mei 2011)," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Mega, Suwartini, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin 9 Mei 2011.
Kebetulan, dia melanjutkan, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara juga melaporkan adanya kejanggalan itu kepada Kejaksaan Agung dan kepolisian, sehingga Jumat sorenya terjadi penangkapan terhadap dua tersangka yang diketahui merupakan dua pejabat Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
"Jadi, harinya berbarengan. Dan syukur sudah ada tindak lanjut dengan penangkapan," tutur Suwartini.
Suwartini mengakui, terbongkarnya kasus tersebut setelah Bank Mega melakukan audit menyeluruh terhadap transaksi-transaksi yang menurut perseroan mencurigakan.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah, menuturkan, pihaknya sedang melakukan penelitian dengan menerapkan prinsip kehati-hatian terhadap kasus dibobolnya lagi Bank Mega.
"Termasuk me-review kebijakan dan SOP (standard operational procedure) mereka (Bank Mega) di bidang operasional kantor-kantor cabangnya," ujar Halim dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada VIVAnews.com, di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan, BI akan bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kepolisian, dan kejaksaan untuk meneliti dugaan tindak pidananya.
Kendati demikian, Halim menuturkan, meski ada kasus pembobolan lagi yang dialami Bank Mega, secara keseluruhan perbankan nasional tetap aman. Sebab, kejadian akhir-akhir ini di beberapa bank adalah kasus yang spesifik. "Jadi, masyarakat tidak perlu ragu dengan ketahanan dan keamanan dana-dana mereka di bank," kata dia. (art)
