8 Entrepreneur Cilik Dunia Tersukses (II)
VIVAnews - Masyarakat dunia selama ini mengenal Mark Elliot Zuckerberg sebagai pebisnis muda yang berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis yang menggurita. Pendiri situs jejaring sosial Facebook ini bahkan dinobatkan sebagai nomor 1 dari daftar “100 Peringkat Orang Paling Berpengaruh di Era Informasi".
Pada era sebelumnya, William Henry Gates II atau lebih dikenal sebagai Bill Gates tampil sebagai pebisnis muda yang mampu membangun bisnis raksasa di bidang informasi teknologi.
Pengalaman-pengalaman itu pula yang mungkin mengilhami beberapa pemuda untuk mulai masuk dunia bisnis dalam usia yang relatif muda.
Seperti dikutip dari laman money.cnn.com, Minggu, 29 Mei 2011, saat ini terdapat 8 entrepreneur muda dengan sepak terjang yang harus diawasi terus.
Delapan entrepreneur ini dianggap memiliki masa depan gemilang dengan gagasan bisnis yang ada di benak mereka.
Berikut ini delapan entrepreneur muda lain yang menarik perhatian dunia. Untuk melihat empat entrepreneur lain bisa dilihat di sini.
5. Farrhad Acidwalla (17 tahun)
Dengan bermodal US$10 dari orangtuanya, Farrhad Acidwalla telah masuk dalam peringkat entrepreneur pada usia 13 tahun ketika memutuskan membangun komunitas online yang khusus menyasar aviasi dan aero-modeling. Beberapa bulan kemudian, dia memutuskan menjual komunitasnya tersebut kepada seorang penggemar senilai US$1.200.
Empat tahun kemudian, Acidwalla menempatkan US$400 pada Rockstah Media sebuah agen yang fokus pada bisnis branding, pemasaran, dan pengembangan web di Maharashtra, India.
"Di masa depan, kami berencana mendiversifikasi usaha dan memperluas skala bisnis dengan memproduksi program hiburan berbahasa Hindi," kata Acidwalla. seraya mengungkapkan dirinya mempertahankan 42 pegawainya dengan menawarkan keuntungan kepemilikan saham.
6. Asya Gonzalez (14 tahun)
Asya lahir dari orangtua yang memang memiliki darah entrepreneur dan langkah itu pun ingin diikuti perempuan berusia 14 tahun ini.
"Saya menyadari bahwa keinginan saya adalah memperoleh kebebasan, menghasilkan uang dan peraturan sendiri. Kamu tidak bisa melakukan itu, semua hanya dengan menaiki jenjang perusahaan...kata Ayah saya," ujar Asya.
Pada usia 13 tahun, Gonzalez meluncurkan Stinky Feet Gurlz, sebuah perusahaan yang mendesain, memasarkan, dan menjual t-shirt era 1940-an dan perlengkapannya.
Perusahaannya juga menyumbangkan uang dari setiap pakaian yang dijual ke She's Worth It!, lembaga non profit yang dibangunnya dan dikhususkan pada perdagangan manusia dan perbudakan seks.
Asya menargetkan pendapatan perusahaan tahun depan bisa menembus US$20 ribu.
7. Brian Wong (20 tahun)
Dua tahun lalu dalam sebuah perjalanan panjang menggunakan pesawat, Brian Wong menyadari banyak penumpang pesawat merupakan penggila games mobile dan bisa menghabiskan berjam-jam untuk melakukan hal itu.
Beberapa waktu setelah itu, mantan pegawai Digg ini mulai menggelar penelitian pasar dan mulai memikirkan rencana untuk platform program games.
Dalam setahun setelah ide itu muncul, Wong telah mampu meraup US$4 juta untuk pendanaan perusahaannya yang bernama, Kiip.
"Saya selalu gatal dengan hal-hal berbau entrepreneur, namun yang paling membuat saya bersemangat adalah peluang untuk menciptakan ulang ruang baru," kata Wong.
Kurang dari dua bulan, Kiip sudah dikenal sebagai jaringan pemberi hadiah mobile yang menawarkan penggila games hadiah sungguhan dari penghargaan virtual. Hadiah yang ditawarkan misalnya kupon untuk sebotol soda jika memperoleh nilai tertinggi atau menyelesaikan tingkatan tersulit.
Dengan akses lebih dari 15 juta penggila games dan klien, seperti Dr Pepper dan Sephora, entrepreneur muda asal San Fransisco ini berharap bisa menjadi pemimpin dalam bisnis periklanan bergerak.
8. Adam Horwitz (19 tahun)
Sejak usia 15 tahun, Adam Horwitz telah memiliki cita-cita entrepreneur-nya yaitu menciptakan perusahaan bernilai jutaan dolar AS ketika usianya sudah 21 tahun.
Tiga tahun berlalu dengan 30 usaha yang tidak sukses, Horwitz akhirnya bisa menghasilkan satu produk sukses bernama Mobile Monopoly. Pelatihan dengan sistem online ini mengajarkan masyarakat bagaimana cara menghasilkan uang menggunakan teknik pemasaran mobile dan mendatangkan keuntungan bagi Horwitz.
Dia lalu menambahkan beberapa pelatihan online lain, di mana setiap pelatihan menambah pendapatan dan akhirnya menghasilkan jutaan dolar AS ketika ulang tahunnya yang ke-18. Perusahaan Mobile Monopoly yang dibangunnya adalah platform pelatihan multimedia yang membantu pemilik bisnis.
"Saya senang bisa membangun sebuah bisnis dan memperhatikannya berkembang menjadi perusahaan besar," kata Horwitz.
Usaha lain yang sedang dibangun adalah Yeptext, sebuah layanan pesan singkat yang bisa membuat perusahaan memikat pelanggan di lokasinya masing-masing menggunakan iklan menggunakan pesan singkat ke telepon genggamnya. (art)