10 Eksekutif ASEAN Bentuk Komunitas Bisnis

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 26 Mei 2011

10 Eksekutif ASEAN Bentuk Komunitas Bisnis

VIVAnews - Sepuluh tokoh bisnis di kawasan Asia Tenggara mengumumkan rencana pembentukan ASEAN Business Club. Kelompok pebisnis itu akan menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan besar di Asia Tenggara untuk mendukung pembangunan komunitas ASEAN.

Sepuluh pendiri yang terdiri atas beberapa tokoh bisnis terkemuka di Asia Tenggara itu akan menjadi Dewan Penasihat yang bertugas membentuk dan menentukan formasi ASEAN Business Club itu.

Anggota Dewan Penasihat itu adalah Dato' Sri Nazir Razak, Group Chief Executive CIMB Group, dan Dato’ Sri Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia. Keduanya dari Malaysia.

Dari Indonesia terdapat Chairul Tanjung, Chairman CT Corporation, dan Patrick Walujo, Chief Executive Officer Northstar Pacific. Selanjutnya, wakil Singapura adalah Simon Cheong, pendiri SC Global Developments, dan Chew Gek Khim, Executive Chairman The Straits Trading Company.

Sementara itu, Chartsiri Sophonpanich, Presiden Bangkok Bank, dan Tos Chirathivat, Chief Executive Officer Central Retail Corporation mewakili pebisnis dari Thailand. Dari Filipina diwakili Jaime Augusto Zobel de Ayala, Chairman dan Chief Executive Officer Ayala Corporation, serta Cezar Consing dari Rohatyn Group.

"Dewan Penasihat akan menetapkan nama-nama tokoh bisnis di Asia Tenggara yang akan diundang untuk menjadi anggota ASEAN Business Club," kata Dato’ Sri Nazir Razak dalam keterangan tertulis, Kamis 26 Mei 2011.

Menurut dia, pembentukan maupun pelaksanaan kegiatan organisasi akan dilakukan di bawah pengawasan dan arahan Dewan Penasihat. Wadah bagi pebisnis itu nantinya akan mengumpulkan semua pengaruh, komitmen, dan energi dari para tokoh bisnis di Asia Tenggara, dalam upaya mewujudkan integrasi ASEAN.

"Komunitas Ekonomi ASEAN merupakan wujud komitmen negara-negara di kawasan itu dalam menciptakan pasar bersama dan basis produksi di negara-negara kawasan Asia Tenggara pada 2015," ujar dia.

Kelompok yang terbentuk nantinya akan menjadi entitas ekonomi tunggal, menjadi kekuatan ekonomi ketiga terbesar di Asia dengan jumlah penduduk 600 juta jiwa dan produk domestik bruto (PDB) lebih dari US$2 triliun.

"ASEAN sebaiknya tidak hanya menjadi wahana bagi pemerintah. Pengembangan Komunitas Ekonomi ASEAN harus diprakarsai dan dijalankan oleh dunia usaha," tutur Razak.

Peran ASEAN Business Club nantinya tidak hanya menjadi penghubung sekretariat ASEAN, sektor swasta, dan pemerintah, tapi juga menyediakan sistem jaringan yang akan menghubungkan para tokoh bisnis dan perusahaan di kawasan Asia Tenggara.

Wadah pebisnis di Asia Tenggara itu nantinya akan bermitra dengan CIMB ASEAN Research Institute yang akan mendukung dari sisi administrasi dan riset.

Kerja di rumah

Popular Posts