RI Bangun Infrastruktur Enam Koridor Ekonomi
VIVAnews - Pemerintah akan berkonsentrasi untuk membangun infrastruktur dasar di enam koridor ekonomi Indonesia dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012. Sementara itu, kalangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta akan diarahkan untuk berinvestasi dan bersinergi dalam rencana induk (master plan) pembangunan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida S Alisjahbana, mengatakan, ada beberapa proyek infrastruktur prioritas yang akan dilaksanakan pemerintah pusat. Misalnya, transportasi double track di Jawa, Pelabuhan Merak-Bakauheni, lintas jalur selatan, lintas Sumatera bagian timur, serta transportasi di Kalimantan.
"Pemerintah pusat membangun infrastruktur dasar, sedangkan pemerintah daerah infrastruktur pendukung. Selain itu, investasi pada master plan akan diharmonisasi dengan sektor BUMN dan swasta," kata Armida pada acara pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 27 April 2011.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan, pembangunan pusat ekonomi baru terkait percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional. Enam koridor pusat ekonomi baru yang kini sedang disiapkan adalah Sumatera dan Jawa Barat bagian utara, bagian utara Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan bagian timur Jawa plus Jawa dan Nusa Tenggara.
Musrembang, Armida melanjutkan, akan menyambungkan pembangunan dari sisi nasional dan daerah baik provinsi maupun kota/kabupaten. Pembahasan dalam musrembang akan lebih spesifik dengan sistem sektor (desk) seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan energi serta lingkungan. "Nanti bisa dibicarakan sampai tingkat daerah," ujarnya.
Dengan rencana kerja yang sistematis serta harmonis antara pusat dan daerah, pemerintah dan swasta, Armida optimistis dalam jangka menengah dan panjang visi pertumbuhan Indonesia berkisar 7-8 persen akan tercapai.
"Visi 2025, pertumbuhan jangka menengah-panjang minimal 7 persen dengan kisaran 7-8 persen. Dan itu berkelanjutan," tuturnya.
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Lukita Dinarsyah Tuwo, menambahkan, untuk sektor infrastruktur, pemerintah memfokuskan untuk membangun beberapa daerah prioritas guna menarik investasi serta beberapa daerah lain yang tertinggal.
"Anggaran untuk infrastruktur misalnya naik 40-50 persen dibandingkan 2010. Tahun depan akan meningkat lagi," ungkapnya.