2012, Asumsi Harga Minyak RI Naik US$10-15

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 25 April 2011

2012, Asumsi Harga Minyak RI Naik US$10-15

VIVAnews - Pemerintah mengungkapkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) tahun depan berada pada kisaran US$90-95 per barel. Sementara itu, target produksi minyak mentah siap jual (lifting) minyak diperkirakan berada pada kisaran 960 ribu hingga 970 ribu barel per hari.

"Kami sudah melakukan exercise pada kisaran US$90-95 per barel," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin, 25 April 2011.

Hatta menjelaskan, asumsi harga ICP 2012 sebesar US$90-95 per barel meningkat US$10 dari asumsi ICP 2011 yang diputuskan sebesar US$80 per barel. 

Kenaikan asumsi ICP tersebut mempertimbangkan harga minyak mentah dunia dan nasional yang terus merangkak naik. Pemerintah mencatat, sejak Desember 2010 hingga Maret 2011 harga rata-rata ICP mencapai US$102 per barel.

Dari sisi target lifting minyak pada 2012, Hatta mengaku, pemerintah harus lebih realistis dalam menargetkan lifting minyak. Alasannya, target lifting Indonesia selama 10 tahun terakhir belum pernah tercapai, malahan terus menurun. Dalam asumsi makro 2011, pemerintah menargetkan lifting 970 ribu barel per hari, namun sepertinya target ini tidak akan terwujud.

"Tahun 2012, (lifting) mungkin berada pada kisaran 960-970 barel per hari, sekitar itu," kata Hatta.

Meski terus menurun, Hatta optimistis Indonesia akan mencapai target lifting 1 juta barel per hari pada 2013. Saat ini, Indonesia diuntungkan dengan produksi gas yang terus meningkat dan menemukan cadangan-cadangan minyak baru.

"Jika berbicara mengenai keseimbangan minyak ke gas, sebetulnya ekuivalennya meningkat," kata dia.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, menyatakan tidak tercapainya target lifting minyak pada 2011 akan berimbas cukup besar pada potensi hilangnya penerimaan negara dalam triwulan I-2011.

Dari target sebanyak 970 ribu barel per hari, rata-rata produksi minyak siap jual Indonesia selama tiga bulan pertama 2011 hanya berkisar 895 ribu barel per hari. Pencapaian tersebut menyebabkan pemerintah menyangsikan target lifting tahun ini akan tercapai.

“Kalau saya melihatnya, (lifting minyak 2011) akan ada di kisaran 950 ribu barel per hari. Ini yang mesti kami waspadai, Kemenkeu harus waspada jika 970 ribu barel per hari tidak tercapai," kata Agus. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts