Warren Buffet: Saatnya Beli Saham di Jepang

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 21 Maret 2011

Warren Buffet: Saatnya Beli Saham di Jepang

VIVAnews - Miliarder Amerika Serikat (AS), Warren Buffet, yakin tsunami yang menyebabkan kerusakan besar di Jepang tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Bahkan kondisi itu mampu mendorong masuknya investor untuk memborong saham di bursa Jepang.

"Saya tidak melihat ekonomi Jepang dimasa mendatang akan berbeda setelah kejadian 10 hari lalu. Kejadian yang luar biasa malahan akan menawarkan kesempatan [bagi investor] untuk membeli [saham]," kata Warren Buffet seperti dikutip VIVAnews.com dari laman AFP, Senin, 21 Maret 2011.

Buffet yang merupakan pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway menyatakan hal itu dalam kunjungannya ke Korea Selatan guna menghadiri pemasangan tiang pancang [ground breaking] pembangunan satu unit pabrik peleburan besi. Pada proyek tersebut Berkshire memiliki porsi saham 80 persen.

Sebagai informasi, indeks saham gabungan Nikkei di Bursa Efek Tokyo tercatat merosot sekitar 10 persen sepekan lalu. Anjlok sahamnya tersebut merupakan dampak dari sentimen negatif menyusul bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret lalu.

Kendati demikian, Buffet mengimbau agar investor untuk sementara melepas sahamnya di bursa Jepang dan mengatakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut akan pulih dalam waktu yang singkat.

Bank Dunia dalam laporan mengenai perkembangan ekonomi Asia Timur sebelumnya mengungkapkan bencana alam yang melanda Jepang diperkirakan telah merenggut nyawa sekitar 8.649 orang dan 13.262 orang dinyatakan hilang. Bencana itu diperkirakan bakal menimbulkan kerugian hingga US$235 miliar.

Buffet yang terkenal sebagai "Oracle of Ohama", karena kepiawaiannya berinvestasi, mengungkapkan Berkshire kini tengah berencana mengakuisisi usaha lain termasuk di Korea Selatan. Akusisi terakhir yang dilakukan pria yang berdomisili di Omaha, Nebraska, Amerika, tersebut adalah pembelian perusahaan pembuat pelumas Lubrizol senilai US$9 miliar.

Selain mengomentari bencana tsunami Jepang, pengusaha AS ini juga menilai ancaman militer dan nuklir yang dilakukan pemerintah Korea Utara bukan merupakan persoalan serius bagi perusahaan investasi di negara kapitalis seperti Korsel.

Kerja di rumah

Popular Posts