Saham Kawasan Industri Mulai Menarik?
VIVAnews - Pemerintah Indonesia menyatakan siap menerima relokasi sejumlah pabrik industri komponen Jepang menyusul bencana gempa dan tsunami yang terjadi di negeri itu dua pekan lalu.
Menurut Robin Setiawan, analis perusahaan sekuritas asing di Jakarta, Indonesia saat ini memiliki dua perusahaan yang bisnisnya menyediakan lahan sebagai kawasan industri. Dua perusahaan itu adalah PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
Tentunya, dia menambahkan, keputusan pemerintah tersebut akan dimanfaatkan investor dan pelaku pasar untuk memburu saham-saham properti yang bergerak di bisnis kawasan industri, seperti KIJA dan LPCK.
"Saham Jababeka dan Lippo Cikarang sepertinya mulai diakumulasi pemodal pada hari ini, Kamis 24 Maret 2011," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Kedua saham tersebut, kata dia, memang terbilang menarik bila ditinjau dari bisnisnya. "Sebelum Jepang terkena bencana, sejumlah industri asing sudah menyatakan minat untuk membangun pabrik di kawasan industri kedua perseroan," kata dia.
Pengamat pasar modal Cece Ridwan juga sependapat. Dua perusahaan tersebut, bakal mendapat imbas positif jika relokasi tersebut terjadi. "Saya dengar itu dan saya kira ini akan meningkatkan kinerja saham mereka di Bursa Efek Indonesia," kata dia saat dihubungi terpisah di Jakarta.
Cece belum dapat memastikan berapa nilai yang dapat diraup dua perusahaan tersebut jika relokasi terjadi. "Semua itu tergantung dari berapa besar lokasi yang mereka berikan untuk pembangunan pabrik, nilai tanah, kapasitas pabrik itu nanti yang akan menentukan," ujar dia.
Sebelumnya, lanjut Cece, perusahaan ban asal Korea Selatan, Hankook Tire Co Ltd, diketahui akan membangun pabrik ban di Indonesia dengan nilai investasi US$1,2 miliar atau setara Rp10,8 triliun (kurs Rp9.000 per dolar AS). Hankook membeli tanah tersebut dari Lippo Cikarang seluas 60 hektare (ha).
Data Cushman and Wakefield menunjukkan, permintaan bersih lahan industri siap bangun mencapai lebih dari 130 hektar pada kuartal IV-2010. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 16 persen dari permintaan kuartal sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu permintaan bersih kuartal terakhir 2010 meningkat 3,5 kali dari permintaan di kuartal yang sama 2009. Adapun tingkat penjualan kumulatif meningkat kembali menjadi 71,1 persen.
Perusahaan konsultan realestate itu juga mengatakan kawasan Industri di Bekasi, Karawang dan Purwakarta merupakan lokasi favorit yang menyerap lebih dari 90 persen penjualan tanah industri pada tahun lalu. Permintaan berasal dari pelaku industri asing dan lokal.
Sedangkan Colliers International, perusahaan konsultan properti memperkirakan, tingginya permintaan kawasan industri menyebabkan kawasan industri akan memperluas wilayahnya pada tahun ini.
Sebab, kawasan industri secara keseluruhan tidak memiliki tambahan lahan baru, di mana total industri tanah untuk enam wilayah/kota Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang, Tangerang dan Serang tetap pada 8.662 ha.
Sementara itu, Cushman and Wakefield memperkirakan, pasokan lahan industri baru pada kuartal pertama tahun ini hanya berada di Bogor, meski hanya sebesar tujuh hektare.