Pertamina Klaim Pertamax Lebih Irit 50 Persen

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 25 Maret 2011

Pertamina Klaim Pertamax Lebih Irit 50 Persen

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) mengklaim penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax bisa menghemat konsumsi hingga 50 persen dibandingkan BBM bersubsidi jenis Premium. Klaim itu diperoleh dari pengujian yang dilakukan pada sejumlah kendaraan bermotor roda dua beberapa waktu lalu.

"Pertamax mampu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar hingga 50 persen, serta mampu meningkatkan akselerasi hingga 20 persen," kata Vice President Komunikasi Korporat Pertamina, Mochamad Harun, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2011.

Harun mengatakan, Pertamina telah menambahkan suatu zat aditif moderen ke dalam produk Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Dex, dan Pertamax Racing. Zat tambahan ini dianggap mampu memberikan tiga manfaat sekaligus bagi kendaraan seperti perlindungan anti karat dan manfaat demulsifier yang mampu memisahkan kandungan air dengan bahan bakar.

Terakhir, zat aditif Pertamax dianggap mampu membersihkan kotoran yang ada dalam mesin, sehingga lebih bersih dan mengurangi emisi gas buang.

Untuk membuktikan kembali tingkat efisiensi Pertamax, Pertamina akan menggelar road test yang melibatkan 1.000 kendaraan bermotor roda dua selama 3 hari mulai 25-27 Maret 2011. Dalam kegiatan Tour Wisata 1000 Motor dengan rute Jakarta-Lampung–Jakarta, seluruh kendaraan akan menggunakan bahan bakar khusus Pertamax serta Pelumas Enduro.

Seperti diketahui, pemerintah dan Pertamina saat ini tengah getol mengajak masyarakat mengalihkan penggunaan BBM dari Premium --yang selama ini disubsidi-- ke Pertamax. Kebijakan penghematan melalui pembatasan penggunaan BBM bersubsidi ini tidak terlepas dari upaya pemerintah menekan anggaran subsidi dan volume BBM bersubsidi yang setiap tahunnya terus membengkak.

Data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menunjukkan, realisasi konsumsi BBM subsidi pada Februari 2011 yang belum diverifikasi, total mencapai 3 juta kiloliter (KL). Konsumsi BBM bersubsidi itu berasal dari Premium 1,82 juta KL, minyak tanah 149 ribu KL, dan solar 1,02 juta KL.

Dengan perhitungan tersebut, selama dua bulan pertama 2011 tercatat total konsumsi BBM subsidi mencapai 3,8 juta KL, dari total kuota konsumsi BBM subsidi pada 2011 sebanyak 36,8 juta KL.

Sayangnya, dalam kenyataan di lapangan, seperti pantauan VIVAnews.com beberapa waktu lalu, kenaikan harga Pertamax yang kini mencapai Rp8.700 per liter justru membuat sejumlah konsumen kembali menggunakan BBM jenis Premium. Kalaupun tidak beralih, konsumen memilih mengurangi volume pembelian Pertamax.

Padahal, menurut Ketua Tim Kajian Pengaturan BBM Bersubsidi, Anggito Abimanyu, pengalihan penggunaan Pertamax melalui pembatasan BBM akan menghemat subsidi Rp5,84 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011. Penghematan itu akan terus bertambah hingga Rp18,66 triliun pada 2013.

Hasil kajian dari tim Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia menunjukkan pembatasan BBM akan menghemat 3,2 juta kiloliter atau setara Rp5,84 triliun pada APBN 2011. Untuk tahun depan, cara itu mampu menghemat 6,7 juta kiloliter atau setara Rp13,48 triliun.

Selanjutnya, pada 2013, penghematan akan menjadi lebih besar yaitu 9,3 juta kiloliter atau setara Rp18,66 triliun. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts