Pemerintah Belum Terpikir Menaikkan Harga BBM
VIVAnews - Pemerintah belum memikirkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Padahal, pasar mengkhawatirkan perkembangan harga minyak dunia, selain kemungkinan adanya penundaan larangan premium di dalam negeri.
"Pemerintah belum berpikir untuk menaikkan harga (BBM)," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Jumat 25 Februari 2011.
Menurut Hatta, hingga saat ini, pemerintah masih menunggu hasil kajian pelaksanaan pembatasan BBM bersubsidi. Namun, pemerintah telah mengantisipasi penundaan itu jika nantinya dinyatakan belum siap baik secara teknis maupun dampaknya.
Pemerintah menyadari, kenaikan harga minyak dunia akan berlangsung di tengah kondisi Timur Tengah yang sedang memanas. Harga minyak diperkirakan bertahan di level US$90 per barel. Sementara itu, asumsi harga minyak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 sebesar US$80 per barel.
Dengan kenaikan itu, pemerintah memiliki strategi yaitu meminta produksi digenjot, sehingga pelaku industri tidak malas dalam bekerja. Di sisi permintaan, pemerintah meminta pengelolaan distribusi dilakukan dengan baik, melakukan penghematan, dan menggenjot produksi energi terbarukan.
Sebelumnya, pengamat ekonomi Faisal Basri menilai bila pemerintah tidak menaikkan harga premium sedikit demi sedikit, ongkos menunda kenaikan BBM akan menjadi lebih mahal. (art)