Konsumsi Kuat, Tsunami Tak Ganggu Ekonomi RI

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 24 Maret 2011

Konsumsi Kuat, Tsunami Tak Ganggu Ekonomi RI

VIVAnews - Gempa dan tsunami melanda Jepang dua pekan lalu. Lebih dari 20 ribu orang dilaporkan tewas dan sebagian lainnya hilang. Sejumlah fasilitas infrastruktur rusak dan kegiatan perekonomian Jepang terganggu.

Kondisi itu dikhawatirkan berdampak pada sejumlah negara mitra dagang negeri itu, termasuk Indonesia.

Selama ini, Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia. Nilai ekspor Indonesia ke Jepang sekitar 16,3 persen dari total nilai ekspor nasional. Jumlah itu sekitar empat persen dari total nilai produk domestik bruto (PDB) 2010.

"Kami tetap yakin terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Investment Specialist PT BNP Paribas Investment Partners, Johan Sidik, dalam risetnya mengenai kondisi perekonomian Indonesia di Jakarta, Kamis 24 Maret 2011.

Johan menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan didorong oleh konsumsi domestik yang kuat seiring pemulihan ekonomi global. Akibat langsung karena bencana tsunami di Jepang dinilai tidak berdampak cukup besar bagi Indonesia.

Meskipun bencana membebani bursa saham regional, menurut dia, pasar Indonesia masih berada dalam posisi yang kuat. Perkiraan kenaikan inflasi dan suku bunga yang terkendali pada kuartal II diharapkan akan menciptakan situasi yang kondusif.

"Terutama bagi pertumbuhan kredit, belanja infrastruktur, dan peningkatan harga komoditas," ujarnya.

Kondisi itu yang diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pendapatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Apalagi, dia melanjutkan, peringkat utang Indonesia juga diperkirakan naik menjadi 'layak investasi' atau Investment Grade sebelum akhir tahun ini.

Dia juga menjelaskan, indeks pasar modal dan obligasi Indonesia tetap tidak menunjukkan kepanikan, meski masing-masing turun dua persen dan 0,13 persen sepanjang tiga hari paska gempa dan tsunami di Jepang.

Selain itu, dana investor asing tetap mengalir masuk ke sejumlah saham-saham perusahaan di Indonesia dalam dua hari paska gempa. "Ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang tetap tinggi pada nilai investasi di Indonesia," ujarnya. "Keyakinan pertumbuhan ekonomi yang kuat juga didorong permintaan domestik."

BNP Paribas optimistis, meski terjadi musibah gempa dan tsunami di Jepang, proyeksi pertumbuhan Indonesia sekitar 6,5 persen, kenaikan pendapatan 20-25 persen, dan juga kemungkinan kenaikan suku bunga moderat ke level tujuh persen di  sekitar akhir kuartal II-2011, masih dapat memicu pertumbuhan ekonomi domestik.

Kerja di rumah

Popular Posts