Investor Selektif Beli Saham di Akhir Pekan

VIVAnews - Pemodal diperkirakan kembali meramaikan Bursa Efek Indonesia dengan aksi akumulasi sejumlah saham pada akhir pekan ini, Jumat 11 Maret 2011. Meski demikian, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih bergerak dalam tren negatif karena terpengaruh bursa regional maupun global yang terimbas krisis Libya.
Teuku Hendry Andrean, Research Analyst PT Woori Korindo Securities Indonesia berpendapat, dengan kondisi IHSG yang tetap rawan terkoreksi, biasanya investor akan memilih saham-saham yang memiliki agenda aksi korporasi atau terkait isu perseroan ke depan.
"Jadi, pelaku pasar modal akan selektif dalam mengakumulasi saham. Apalagi, di akhir pekan IHSG cenderung mengalami tekanan jual pemodal," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Hendry memperkirakan, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT AKR Corporation Tbk (AKRA), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih bisa dilakukan akumulasi beli investor di hari ini. Sebab, saham-saham tersebut terkait agenda aksi korporasi dan isu perusahaan.
PTBA, kata dia, terkait kabar perseroan berhasil mendapat kontrak penyediaan batu bara cukup besar untuk PT Perusahaan Listrik Negara. "MNCN masuk dalam rekomendasi, karena saat ini ramai dibicarakan di pasar kalau sektor media sedang dalam incaran investor asing," ujar Hendry.
Hendry melanjutkan, sedangkan AKRA menarik karena peranannya sebagai distributor bahan bakar minyak (BBM) ke beberapa daerah dan terkait rencana pembagian dividen setelah melepas anak usahnya. "Kalau KLBF, terlihat dari sisi teknis masih menunjukkan adanya aksi beli," tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala Riset PT Valbury Securities, Nico Omer mengaku investor akan berkonsentrasi pada saham-saham berbasis manufaktur dan barang konsumsi, seiring penurunan sektor tambang yang menyeret IHSG kembali bercokol di zona negatif kemarin.
Misalnya, kata dia, saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Sebab, perseroan berencana melipatgandakan kapasitas maupun pendapatannya hingga 2014, seiring daya beli masyarakat yang meningkat.
Selain MYOR, Nico juga merekomendasikan, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), terkait rencana perseroan menambah kapasitas produksi sebanyak 1,5 juta ton menjadi 18,6 juta per tahun. Tidak hanya itu, utilisasi pabrik semen INTP saat ini baru difungsikan sebesar 75 persen.
"Tentunya, pangsa pasar perseroan akan beranjak naik sebanyak 31 persen pada pasar semen nasional dengan penguatan pada pasar di pulau Jawa," kata dia.
Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR), Hendry mengaku juga tetap menarik minat beli pemodal pada perdagangan hari ini. Sebab, kemarin masuk dalam saham yang paling banyak dibeli asing.
Hal itu, dia menambahkan, seiring rencana perusahaan investasi tersebut yang tengah mempersiapkan pelepasan saham anak usaha, PT MNC Skyvision yang menaungi stasiun televisi berbayar Indovision dan Top TV kepada publik. "Perseroan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada kuartal III tahun ini," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data otoritas bursa, diketahui IHSG ditutup terkoreksi 11,03 poin atau 0,31 persen ke level 3.587,65 pada perdagangan kemarin, Kamis, 10 Maret 2011.
Saham dengan kode MYOR pada penutupan kemarin menduduki posisi tiga saham penopang pelemahan IHSG lebih dalam, dengan penguatan harga sebesar Rp300 atau 3,15 persen pada posisi Rp9.800.
Pada perdagangan kemarin, saham barang konsumsi tersebut tidak seluruhnya terjadi transaksi, sehingga masih memiliki sisa penawaran beli tinggi mencapai 1.710 lot. Sementara itu, transaksi yang terjadi sebanyak 2.813 lot.
Saham dengan kode PTBA berada di posisi empat saham penahan berlanjutnya turunnya IHSG, dengan harga saham naik Rp250 (1,23 persen) menjadi Rp20.550. Saham sektor tambang tersebut menyisakan sisa penawaran beli mencapai 2.443 lot, dengan transaksi yang terjadi sebanyak 11.465 lot.
Sedangkan saham INTP bercokol di urutan lima penjaga pelemahan IHSG lebih jauh. Harga saham juga terangkat Rp250 atau 1,72 persen ke level Rp14.750. Saham semen ini terjadi transaksi 5.788 lot, dengan sisa penawaran beli sebanyak 2.106 lot.
Sementara itu, saham BMTR, KLBF, MNCN, dan AKRA tidak masuk atau tercatat dalam daftar 10 besar saham-saham yang menopang pergerakan laju IHSG diperdagangan Bursa Efek Indonesia kemarin.