Hari Ini Pendanaan Rumah Murah Dibahas

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 02 Maret 2011

Hari Ini Pendanaan Rumah Murah Dibahas

VIVAnews - Kementerian Perumahan Rakyat optimistis program rumah murah dengan kisaran harga Rp20-26 juta bakal berhasil. Sebab, pemerintah cukup serius membahas program pengadaan rumah yang layak untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Hari ini, Pak Menteri (Menteri Perumahan Rakyat) dan Pak Hatta (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) akan membahasnya," ujar Paul Marpaung, Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu, 2 Maret 2011.

Dia mengakui, yang akan dibahas antara lain mengenai pendanaan bagi terwujudnya program rumah murah tersebut. "Yakni, berapa dana yang dikucurkan bagi program rumah pro rakyat dari dana penghematan kementerian dan lembaga sejumlah Rp20 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011," tambah Paul.

Selain pendanaan, Paul menuturkan, yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut juga mengenai pengadaan lahan atau tanah bagi rumah murah itu. "Misalnya, lokasinya di mana saja, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau instansi mana saja yang siap membantu. Juga, komitmen dari Pemda," ujarnya.

Setelah itu, kata dia, akan dibahas mengenai kemampuan masyarakat dalam menyediakan lahan atau membeli rumah murah yang dipatok di kisaran harga Rp20-26 juta tersebut. "Semua itu memang ditargetkan, selesai dibahas dalam pekan ini," tutur Paul.

Seperti diketahui, pemerintah telah menyiapkan cetak biru rumah murah bagi masyarakat tak mampu dengan harga sekitar Rp20-26 juta. Cetak biru perumahan murah ini ditargetkan selesai pekan ini. Cetak biru itu mencakup luas rumah, harga, lokasi perumahan, dan jadwal pelaksanaan pembangunan.

Sementara itu, pemerintah juga akan mengalokasikan dana hasil penghematan kementeriandan lembaga untuk program-program pro rakyat. Salah satunya pembangunan perumahan bagi masyarakat tidak mampu.

"Jadi, penghematan ini kan mengejar Rp20 triliun. Sekarang ini kelihatannya masih Rp15 triliun. Kalau Rp15 triliun itu ada di masing-masing kementerian," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Menurut Agus, rencana penggunaan dana hasil penghematan anggaran tersebut mengacu pada instruksi presiden yang berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada masyarakat kecil, mulai dari nelayan hingga masyarakat yang tidak mempunyai rumah.

Selain dari penghematan anggaran, menurut Agus, pemerintah juga akan mengkombinasikan anggaran pembangunan rumah bagi masyarakat miskin tersebut dari kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan swasta dan BUMN.

Pemerintah juga berencana menyiapkan anggaran khusus dalam APBN-Perubahan yang sebelumnya dikordinasikan dengan Badan Anggaran DPR.

Meski akan memberikan perhatian pada program perumahan murah, Menteri Keuangan akan tetap menjaga agar kondisi fiskal Indonesia sehat. Sebab, pemerintah juga memiliki berbagai komitmen antara lain perlunya cadangan risiko fiskal untuk  bahan bakar minyak, listrik, serta dukungan pada alat utama sistem senjata. (kd)

Kerja di rumah

Popular Posts