Soal Gas, Pemerintah Pilih Chevron atau PLN

VIVAnews - PT Perusahaan Gas Negara Tbk meminta pemerintah mengembalikan gas yang dialirkan ke PT Chevron Pacific Indonesia untuk meningkatkan produksi minyak di Lapangan Duri, Riau. Pasokan gas sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMCSFD) tersebut dapat dialihkan kembali untuk menambah pasokan gas ke pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara.
Namun, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pengalihan itu tidak bisa dilakukan sekarang. "Itu tidak bisa seketika. Pembicaraannya jangka menengah," kata dia di Istana Wakil Presiden, 9 Februari 2011.
Gas yang dialirkan ke Chevron ini digunakan untuk meningkatkan produksi di Lapangan Duri. Lapangan ini menggunakan sistem penyedotan (Duri Steam Flare).
Hatta mengatakan, sebelum menggunakan gas, penyedotan minyak dari Lapangan Duri menggunakan bahan bakar minyak. Karena itu Hatta kemudian meminta untuk mengganti dengan gas. "Sepertinya perlu ada studi penggunaan bahan bakar lain."
Apakah batu bara dapat digunakan sebagai alternatif pengangkatan minyak Lapangan Duri? "Iya, batu bara bisa menjadi opsi," ujar Hatta.
Sebelumnya, PGN meminta gas di Lapangan Duri ditujukan untuk PLN yang terpaksa menutup kekurangan gasnya dengan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Jika gas itu dialirkan ke PLN, maka ada potensi penghematan BBM bagi PLN sebesar 727 ribu kiloliter atau sekitar Rp5,5 triliun pada tahun ini.
Selain itu, pengembalian gas juga berpotensi menambah dividen dan pajak PGN kepada negara sekitar Rp1 triliun. (hs)