Saham-saham Layak Beli di Awal Pekan

VIVAnews - Melanjutkan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan pekan lalu di 3.569,14, saham komoditas diperkirakan bakal menjadi pilihan pelaku pasar untuk hari ini.
Menurut Analis PT Anugerah Securindo, Viviet S Putri, permintaan terhadap komoditas tambang meningkat menyusul kebijakan China dan India menaikkan impor batu bara untuk tahun ini.
Selain itu, dia menambahkan, permintaan domestik terhadap batu bara juga meningkat. "Contohnya, negosisasi harga yang sedang berjalan untuk pasokan PLN memberikan sentimen positif pada PTBA (PT Bukit Asam Tbk)," kata dia ketika dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Meski pada penutupan perdagangan pekan lalu, kata Viviet, saham komoditas tertekan akibar aksi ambil untung investor, namun menjelang penutupan beberapa pelaku pasar melakukan aksi beli kembali. Indeks saham tambang, Jumat lalu ditutup melemah pada level 3.369,34 atau turun 23,73 poin (0,7 persen).
Viviet merekomendasikan, saham PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BRON). Sebab, meski ditutup merah pada posisi Rp1.770 atau turun 20 poin (1,12 persen), saham ini masih berada pada posisi tertinggi sejak melantai di bursa (Rp1.280).
Saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk dan Bukit Asam, menurutnya juga bisa jadi pilihan para pelaku pasar di awal pekan ini.
Selain saham pertambangan, Viviet merekomendasikan untuk saham-saham perbankan. Hal ini dipicu aksi pelaku pasar yang masih menunggu kebijakan Bank Indonesia mengenai kebijakan tingkat suku bunga acuan pada pertengahan pekan depan, terkait dengan Inflasi yang tinggi di Desember lalu.
Saham perbankan pada pekan lalu ditutup positif pada level 428,51 atau menguat tipis 0,31 persen (1,3 poin).
Dia menyarankan saham-saham bank antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).