Saham Lapis Dua Jadi Incaran Pemodal

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 10 Januari 2011

Saham Lapis Dua Jadi Incaran Pemodal

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia yang cenderung bergerak negatif, diprekirakan bakal mendorong para pelaku pasar memburu saham-saham lapis dua (second liner) atau lapis tiga (third liner) pada transaksi hari ini, Senin 10 Januari 2011.

"Saham second liner dan third liner akan dilirik, saat indeks saham masih rawan terkoreksi," kata Ikhsan Binarto, analis PT Indo Premier Securities saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.

Dia merekomendasi, saham-saham tersebut antara lain PT Bank Kesawan Tbk (BKSW) dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX). "Kedua saham tersebut ada aksi korporasi rights issue," ujar Ikhsan.

Kendati demikian, Ikhsan tetap menyarankan pelaku pasar untuk memburu saham-saham papan atas yang harganya sudah terdiskon banyak seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

"Selain harganya cukup murah, perseroan memiliki fundamental yang menjanjikan," tuturnya.

Sedangkan Kepala Riset Recapital Securities Pardomuan Sihombing mengakui, saham komoditas masih memungkinkan untuk menguat meski terbatas pada perdagangan hari ini. "Melihat dari tren kemarin, ketika saham sektor lain turun hingga tiga persen, saham komoditas tetap bertahan dengan penurunan dua persen," kata dia.

Saham tersebut antara lain PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bumi Resources Tbk (BUMJ), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Borneo Lumbung Energi Metal Tbk (BORN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Astra Agro lestari Tbk (AALI), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).

Pada perdagangan Jumat 7 Januari 2011, IHSG ditutup anjlok 104,80 poin (2,80 persen) ke level 3.631,45. Sebanyak 28 saham naik, 220 saham turun, dan 59 saham stagnan.

Koreksi bursa didukung aksi jual asing, yang mencatatkan nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp1,510 triliun. Di mana, nilai transaksi jual melonjak menjadi Rp3,18 triliun dan nilai transaksi beli mencapai Rp1,69 triliun.

Kerja di rumah

Popular Posts