Properti Ritel Masuki Masa Puncak

VIVAnews - Sektor properti ritel diperkirakan mencapai puncak permintaan tertinggi tahun ini. Hal itu ditunjukkan oleh jumlah pasokan dalam dua tahun ke depan sebesar 229 ribu meter persegi (m2) di Jakarta dan 95 ribu m2 di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
"Orang Indonesia sekarang lebih senang untuk makan di luar. Mal atau pusat belanja kemudian menjadi sasaran mereka, sehingga tidak heran pertumbuhan ritel begitu tinggi," kata Retail Leasing Procon Indah, Wendy Haryanto di kantornya, Jakarta, Selasa 18 Januari 2011.
Ia menambahkan, pengembang akan terus mengembangkan ritel mal dalam dua tahun ke depan. "Begitu melihat pasar ada permintaan, mereka akan terus buka toko," ujar Wendy.
Procon menyebutkan, permintaan sepanjang 2010 untuk sektor ritel tumbuh 10,9 persen dengan penambahan penyerapan sebesar 289 ribu m2 yang sebagian besar dikontribusikan penyewa utama, penyewa fashion, dan makanan.
Sementara itu, untuk tahun ini pasokan akan tumbuh 3,6 persen atau sebanyak 95 ribu meter persegi. "Meski pertumbuhan pasokan rendah, permintaan akan tumbuh cepat sebesar 4,5 persen," tutur Wendy.
Permintaan di Jakarta diprediksi tumbuh lima persen per tahun dengan tingkat hunian meningkat 83-84 persen. Sementara itu, di Bodetabek tumbuh 4,5 persen dengan tingkat hunian 79-80 persen.
Meski tingkat hunian tinggi dan pasokan yang relatif tidak banyak, harga sewa ritel relatif stabil. "Hanya beberapa ritel yang menaikkan harga sewanya sekitar 12-15 persen dari tahun sebelumnya," ujar dia.
Rata-rata harga sewa ritel meningkat sebesar 0,5 persen untuk Jakarta dan 2,6 persen untuk Bodetabek. (art)