Moody's Dongkrak Peringkat Utang Indonesia

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 19 Januari 2011

Moody's Dongkrak Peringkat Utang Indonesia

VIVAnews- Lembaga pemeringkat Moody's Investors Services menaikkan peringkat utang Indonesia dari posisi Ba2 menjadi Ba1. Dengan kenaikan rating ini, Indonesia tinggal selangkah lagi menuju Investment Grade atau peringkat untuk investasi.

Menurut Vice President Moodys, Aninda Mitra, kenaikan peringkat ini didasarkan pada sejumlah faktor.  Di antaranya adalah ketahanan ekonomi yang didukung membaiknya pengelolaan ekonomi makro, posisi utang pemerintah, serta cadangan devisa yang cukup. Alasan lainnya, prospek masuknya investasi langsung diharapkan dapat memperkuat posisi dan prospek Indonesia.

Moody's telah menempatkan peringkat Indonesia dalam review-nya pada Desember 2010. Indonesia dipandang mampu bertahan dalam krisis finansial global, memperbaiki tata kelola pemerintah dan kemampuan untuk mengelola isu politik dalam negeri dan mengawal agenda reformasi.

"Kami telah menaikkan sovereign credit rating yang dapat menjadi momentum baik bagi ekonomi Indonesia dengan kekuatan permintaan domestik, meningkatnya investasi langsung, posisi utang dan cadangan devisa yang meningkat," kata Aninda yang juga kepala analis Mood'ys untuk Indonesia tersebut dalam rilisnya, Senin 17 Januari 2011. "Kebijakan ekonomi Indonesia sejauh ini telah efektif."

Namun, dia menekankan Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, seperti ancaman inflasi dan masuknya dana asing yang spekulatif. Moodys juga mencermati beberapa risiko, terutama yang berasal dari sistem politik di Indonesia. "Lawan dari partai koalisi dapat memperlambat gerakan pemerintah."

Menurut Moody's, perlawanan tersebut memang tidak berdampak secara keseluruhan terhadap kebijakan ekonomi. Namun jika terus terjadi, akan menghambat kebijakan seperti pengawasan perbankan, kepercayaan investor dan pasar keuangan akan ikut tertekan.

"Kepemilikan asing dalam obligasi rupiah yang meningkat bisa menyebabkan problematika tersendiri bagi Indonesia." (hs)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts