Pemerintah Ambil Harga Terendah Garuda

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 29 Januari 2011

Pemerintah Ambil Harga Terendah Garuda

VIVAnews - Harga saham PT Garuda Indonesia dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) ditetapkan sebesar Rp750 per unit. Pemerintah mengambil harga terendah dari yang ditawarkan yaitu Rp750-1.100 per unit.

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, harga Rp750 merupakan yang terbaik dan paling tepat serta memberikan keuntungan optimum.

Mustafa berpendapat, saham Garuda diapresiasi pasar global cukup baik karena mempunyai reputasi internasional. Namun, dia mengakui saham Garuda hanya kelebihan permintaan 1,3 kali.

Alokasi saham ini lebih mengutamakan pasar domestik paling sedikit 80 persen baik institusi maupun ritel. "Sisanya untuk porsi asing," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 26 Januari 2011.

Mustafa belajar dari kesalahan masa lalu dalam pelepasan saham PT Krakatau Steel Tbk. Dalam IPO Garuda kali ini, investor berkualitas dalam negeri lebih dipilih. "Jangan berikan kesempatan sekarang pada investor asing yang melepas saham Krakatau Steel dalam jangka pendek," ujarnya.
 
Dari porsi 30 persen saham yang dilepas, Garuda hanya mengeksekusi 26 persen. Sisanya, sebesar empat persen akan disesuaikan dengan kebutuhan Garuda. "Dengan 26 persen saja, utang kepada Bank Mandiri sudah terpenuhi," kata Mustafa.

Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN, Pandu Djayanto, menjelaskan total saham yang dilepas sebesar 6,27 miliar unit. Dari total tersebut porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan Bank Mandiri yang memiliki saham di Garuda mendapat porsi divestasi 1,9 miliar unit.

Dengan harga Rp750 per unit, maka IPO Garuda dapat meraup dana Rp1,42 triliun untuk Bank Mandiri dan Rp4,8 triliun bagi Garuda.

Pernyataan Pandu ini mengoreksi pernyataannya pada saat konferensi pers sebelumnya yang mengatakan total saham yang dilepas sebesar 5,73 miliar unit dan hanya mendapatkan dana Rp4,3 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Bahana Securities. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts