Mandala Stop Operasi, IPO Garuda Jalan Terus
VIVAnews - Keputusan manajemen PT Mandala Airlines yang menghentikan sementara operasinya selama 45 hari tidak akan menimbulkan persepsi negatif bagi pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Garuda Indonesia.
Keyakinan tersebut disampaikan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Fuad Rahmany, usai rapat pimpinan Kementerian Keuangan di kantor Kemenkeu, Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2011. "Tidak akan terlalu berpengaruh pada IPO Garuda," kata Fuad.
Fuad mengatakan, masyarakat khususnya calon investor pasti bisa membedakan bisnis yang dijalankan antara Mandala dan Garuda. Selama ini, kedua maskapai penerbangan di Indonesia itu memiliki bisnis dan rute yang berbeda.
Manajemen Mandala memutuskan untuk menghentikan sementara operasional bisnisnya sejak Kamis, 13 Januari 2011. Mandala menghadapi masalah sengketa internal dengan pihak yang menyewakan pesawat.
Ketika Mandala menghadapi bisnis yang suram, Garuda Indonesia justru memastikan rencananya menggelar IPO. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kemudian mengungkapkan harga kisaran IPO Garuda diputuskan di level Rp750-1.100 per unit.
Dengan kisaran harga saham perdana tersebut, manajemen berharap bisa menghimpun dana dari masyarakat hingga Rp10 triliun. Garuda berencana melepas 9,36 miliar saham dalam IPO tersebut.
Kisaran harga penawaran Rp750-1.100 tersebut merefleksikan rasio valuasi perusahaan tersebut sebesar 7,4-10,8 kali. Sementara itu, untuk rata-rata industri sebesar 7,3 kali.