Kenapa Rupiah Diburu Investor Asing?

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 06 Januari 2011

Kenapa Rupiah Diburu Investor Asing?

VIVAnews- Tingginya imbal hasil produk investasi dengan nominal rupiah masih menjadi daya tarik masuknya modal asing. Apalagi imbal hasil rupiah lebih tinggi dibanding Malaysia atau Filipina.

Dalam Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, indikator imbal hasil rupiah tercermin dari selisih suku bunga dalam negeri dan luar negeri (UIP – Uncovered Interest Parity). Selisih bunga rupiah tetap berada dalam level tinggi di kawasan regional Asia. Berdasarkan grafik UIP, Indonesia lebih tinggi yaitu di level lebih dari 5 persen dibanding negara tetangga seperti Malaysia sebesar 3 persen, FIlipina 1 persen dan Korea 2 persen.

Investasi dalam mata uang rupiah yang dimaksud adalah penanaman modal dalam sejumlah instrumen investasi, seperti obligasi negara dan Sertifikat Bank Indonesia. Pada Desember 2010 lalu, porsi asing di SBI sekitar Rp50 triliunan, sedangkan di surat utang negara hampir Rp200 triliun. 

Jika memperhitungkan premi risiko yang semakin membaik, maka daya tarik investasi dalam rupiah semakin tinggi. Hal itu tercermin dari tren indikator CIP (Covered Interest Parity) yang terus meningkat selama tahun 2010.

Derasnya aliran masuk modal asing ke Indonesia serta membaiknya persepsi risiko Indonesia mengakibatkan meningkatnya posisi cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa hingga akhir Desember 2010 mencapai US$96,2 miliar atau setara dengan 7,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

Rata-rata nilai tukar rupiah selama Desember 2010 tercatat sebesar Rp9.024 per dolar AS atau melemah 0,9 persen (month to month) dibanding dengan bulan sebelumnya. Pada akhir bulan rupiah di tutup di level Rp9.010 per dolar AS atau menguat 0,3 persen (point to point) dari level penutupan bulan sebelumnya.

Dengan demikian, selama tahun 2010 rupiah secara rata-rata mencapai Rp9.081 per dolar AS atau terapresiasi sebesar 3,8 persen dibanding dengan akhir tahun 2009. Pergerakan nilai tukar rupiah selama Desember 2010 menurut menjadi 0,16 persen dari 0,26 persen pada bulan November 2010. (hs)

Kerja di rumah

Popular Posts