BUMN Turunkan Target Dividen Jadi Rp27,5 T
VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurunkan target penerimaan dividen pada 2011 sebesar 8,6 persen menjadi Rp27,5 triliun. Tahun lalu, penerimaan negara dari dividen BUMN mencapai Rp30,09 triliun.
"Kami mengurangi porsi untuk memperkuat modal perusahaan BUMN," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di kantornya, Jakarta, Jumat, 28 Januari 2011.
Menurut Mustafa, perusahaan pelat merah memiliki reputasi bagus di mata investor asing. "Dari hasil roadshow, perusahaan kita (BUMN) menjanjikan," ujar dia. Kondisi itu pula yang menyebabkan BUMN publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi saham blue chips dan favorit di lantai bursa.
Dia menjelaskan, sisa dana BUMN yang tidak lagi dialokasikan sebagai dividen tersebut akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. "Kalau perusahaan berkembang, potensi penerimaan pajak negara juga akan meningkat," tuturnya.
Tahun ini, Kementerian BUMN menargetkan laba bersih dari total perusahaan pelat merah sebesar Rp113,72 triliun. Jumlah itu meningkat 19,32 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan bersih diperkirakan Rp1.294 triliun atau meningkat 15,12 persen.
Sumbangan laba terbesar akan digenjot dari industri strategis dengan peningkatan pertumbuhan sebesar 85 persen. "Ini berbarengan dengan anggaran untuk alutsista Kementerian Pertahanan yang juga naik. Jadi, kami berharap pertumbuhan di sektor ini juga akan meningkat," jelas dia.
Sementara itu, di sektor energi, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Pertamina pekan lalu, target perolehan keuntungan perusahaan itu tahun ini mencapai Rp17,7 triliun atau meningkat 14,2 persen dibanding prognosa 2010 sebesar Rp15,5 triliun.