Tahun Baru, Hotel di Yogya Padat Pengunjung

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 31 Desember 2010

Tahun Baru, Hotel di Yogya Padat Pengunjung

VIVAnews - Menjelang pergantian tahun 2010 ke 2011, tingkat hunian hotel kelas bintang maupun melati di Yogyakarta cukup padat. Untuk hotel bintang hunian mencapai 90 persen, sedangkan 80 persen kelas melati.

"Tingkat hunian ini tidak terpaut jauh saat menjelang tahun baru 2010," kata Deddy Pranowo Eryono, ketua Keluarga Public Relation (Kapurel) Yogyakarta, Jumat, 31 Desember 2010.
 
Yang berbeda, dia menambahkan, adalah menjelang tahun baru 2010, sejak 23 Desember 2009, tingkat hunian hotel sudah di atas 80 persen. Namun, menjelang tahun baru 2011, tingkat hunian hotel mencapai 90 persen berlangsung mulai 28 Desember 2010.
 
Deddy menuturkan, para pengelola hotel di Yogyakarta patut bersyukur karena dampak erupsi Gunung Merapi terhadap dunia pariwisata sudah kembali membaik, meski belum 100 persen pulih.
 
"Kami berharap, menjelang pergantian tahun nanti malam, semua hotel bintang dan melati tingkat huniannya bisa mencapai di atas 90 persen seperti menjelang pergantian tahun 2010 yang mencapai sekitar 95 persen," tutur Deddy.
 
Dia mengatakan, guna pemulihan pariwisata di Yogyakarta, hotel kelas bintang dan melati tidak menaikkan tarif, meski ada event pergantian tahun. Bahkan, hotel bintang dan melati yang menjadi anggota Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY memberikan diskon harga kamar mulai dari 10-15 persen.
 
"Jadi, kalau ada hotel yang menaikkan tarif itu pasti bukan anggota PHRI. Karena kami sepakat memberikan diskon kepada tamu yang menginap saat libur panjang Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
 
Deddy menjelaskan, wisatawan yang datang ke Yogyakarta dan menginap di hotel kelas bintang maupun melati didominasi wisatawan domestik. Sedangkan wisatawan dari mancanegara masih sangat terbatas.
 
"Wisatawan dari Eropa, mereka membatalkan kunjungan ke Yogyakarta karena terkendala cuaca yang ekstrim yang saat ini berlangsung di sana dan menunda kedatangannya ke Yogyakarta pada Februari 2011," kata dia.
 
Maria Perwitasari, Public Relations Puri Artha Hotel Yogyakarta mengatakan, tingkat hunian menjelang pergantian tahun telah mencapai 85 persen. Tamu yang menginap masih didominasi oleh wisatawan domestik yang sifatnya pribadi atau keluarga.
 
"Untuk travel agent yang membawa wisatawan dari luar negeri masih sangat terbatas. Bahkan belum ada wisatawan dari luar negeri yang dibawa travel agent menginap di hotelnya," tuturnya.

Maria mengakui, kenaikan tingkat hunian hotel mulai terjadi peningkatan sejak 24 Desember dan diharapkan akan mencapai kisaran 90 persen pada 2 Januari 2010.
 
"Meski saat ini ada perayaan tahun baru, namun kami tidak menaikkan tarif kamar. Kami hanya memberikan paket-paket tertentu kepada tamu yang menginap di hotel mulai dari paket Rp900 ribu," kata dia.
 
Agus Santosa, salah seorang pengelola hotel kelas melati di Kawasan Malioboro menuturkan, sejak 23 Desember, seluruh kamar yang ada telah habis dipesan tamu. Bahkan, sampai 4 Januari 2010, seluruh kamar sudah terisi.
 
"Kebanyakan tamu merupakan langganan lama, sehingga setiap ada libur panjang mereka selalu menginap di hotelnya," katanya.
 
Untuk libur panjang Natal dan Tahun Baru, menurut Agus, pengelola hotel menaikkan tarif kamar mencapai 30 persen dari tarif hotel biasanya.
 
"Sebagai contoh, kamar dengan tarif Rp100 ribu maka menjelang pergantian tahun baru ini tarifnya menjadi Rp130 ribu atau naik 30 persen," ujarnya. (art)

Laporan: Juna Sanbawa l Yogyakarta

Kerja di rumah

Popular Posts