Pialang Tak Setuju Data Saham Krakatau Dibuka

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 06 Desember 2010

Pialang Tak Setuju Data Saham Krakatau Dibuka

VIVAnews - Polemik penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel Tbk terjadi karena kurangnya informasi masyarakat mengenai proses IPO itu. Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dan Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI) juga tidak sependapat jika data investor Krakatau dibuka.

Meski memahami jika ada dorongan kuat beberapa pihak untuk membuka data investor yang membeli saham Krakatau, kedua organisasi itu menolak bila data investor dibuka. "Kami khawatir akan mencederai kenyamanan investasi," kata Ketua Umum IPEI, Saidu Solihin, di Jakarta, Senin 6 Desember 2010.

Menurut Saidu, pemahaman yang kurang tepat bisa menyebabkan bias informasi.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Fuad Rahmany, mengatakan, yang mengerti proses teknis IPO hanya keluarga pasar modal.

Ia menyayangkan ketika Bapepam-LK dituduh bertanggung jawab dalam masalah penetapan harga saham Krakatau Steel. "Bapepam tidak berwenang ikut menetapkan, ini urusannya underwriter dan perusahaan," ujar dia.

APEI dan IPEI juga meminta polemik IPO saham Krakatau Steel segera dihentikan. Polemik ini dinilai dapat mempengaruhi kredibilitas pasar modal Indonesia karena kepercayaan publik terganggu.

IPO, menurut dia, merupakan strategi privatisasi dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. Keterlibatan kepemilikan saham oleh masyarakat luas terhadap perusahaan seperti Krakatau Steel akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan sebagai sebuah perusahaan publik sekaligus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kasus Krakatau menimbulkan polemik menyusul anggapan terlalu rendahnya harga yang ditawarkan. Tak hanya isu, kasus ini juga digoyang dugaan permintaan saham oleh sejumlah wartawan. (umi)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts