Pertamina : Beli Premium Pakai Jeriken Boleh

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 05 Desember 2010

Pertamina : Beli Premium Pakai Jeriken Boleh

VIVAnews - Pertamina tidak merasa kesulitan atas rencana pemerintah melaksanakan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 Januari 2011. Atas pelanggaran yang mungkin terjadi seperti spekulasi pembelian dengan jeriken, Pertamina pun telah menyiapkan langkah-langkah tertentu.
 
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo tidak menampik kemungkinan ada spekulasi sebelum dan saat pelaksanaan pembatasan itu. "Kalau spekulasi itu biasa, misal nanti beli dengan jeriken. Tapi meski sebenarnya tidak boleh, nanti tetap kami akan penuhi sepanjang tidak berlebihan," kata Djaelani di sela-sela Grand Launching New Product Pertamax Racing RON 100 Indonesian Series of Motorsport 2010 di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu 5 Desember 2010.
 
Tapi ia belum tahu apakah nanti pembatasan konsumsi BBM itu diputus untuk kendaraan pribadi atau hanya kendaraan produksi di atas 2005 akan dilaksanakan. "Kami ikut saja."

Sebagai wujud antisipasi, ada kemungkinan pada awal pelaksanaan kebijakan aparat berwajib akan disiapkan di sekitar lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Aparat ini disiagakan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan misal pembeli yang nakal atau untuk menertibkan pembelian borongan yang berlebih.
 
Sebenarnya, Pertamina memiliki kebijakan untuk melarang pembelian dengan jeriken. Tapi pada kondisi tertentu, pembelian dengan jeriken itu bisa ditoleransi. "Karena membeli itu [dengan jeriken] boleh asal ada surat ijin seperti dari kepolisian," kata dia.
 
Menurutnya membeli premium dalam jumlah banyak harus dilarang, karena bisa rawan bila ditimbun di rumah. "Premium kalau disimpan di rumah dalam jumlah banyak, itu bahaya," katanya.
 
Sementara itu, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Mochamad Harun menjelaskan pembatasan BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamina Dex jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Pasokan akan diperbanyak pada daerah-daerah yang konsumsi Pertamax tinggi. Demikian sebaliknya.

Berdasarkan wilayah, Jawa dan Bali selama ini memiliki konsentrasi konsumsi premium terbesar di Indonesia. Secara nasional penyerapan daerah itu mencapai 60 persen. Namun Harun meyakinkan bahwa kenaikan kebutuhan Pertamax di wilayah itu masih bisa dipenuhi.

Kerja di rumah

Popular Posts