Lima Saham Pilihan Akhir Pekan Ini

VIVAnews - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih mengalami tekanan pada perdagangan akhir pekan ini. Indeks diperkirakan berfluktuasi pada level batas atas (resistance) 3.610 dan batas bawah (support) 3.510.
Pada transaksi kemarin, Kamis 16 Desember 2010, indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah 2,37 persen atau terpangkas 86,57 poin ke level 3.571,74. Penurunan IHSG dipicu sentimen akhir tahun, karena investor melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Analis Eko Capital, Cece Ridwan, mengatakan penurunan IHSG dalam lima hari terakhir menyebabkan beberapa saham unggulan berada di bawah level support. Hal itu terutama disebabkan oleh aksi ambil untung para investor asing.
Selama perdagangan kemarin, investor asing membukukan penjualan bersih (net selling) sekitar Rp1,1 triliun. Perinciannya, aksi beli asing hanya sebesar Rp1,52 triliun, sedangkan pelepasan saham mencapai Rp2,61 triliun.
Namun, pemodal asing tersebut tidak keluar dari pasar modal Indonesia. "Kalau ada capital outflow (arus dana asing keluar), mereka akan beli dolar AS, dan akibatnya mata uang itu menguat. Tapi, saat ini rupiah masih mengalami penguatan di kisaran 9.020 per dolar AS," kata dia di Jakarta.
Lalu ke mana dana asing itu pergi? "Dana asing masih di Indonesia, tapi switching ke saham yang harganya masih rendah," ujar Cece. Karena itu, dia mengatakan agar pelaku pasar memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli saham emiten yang memiliki aksi korporasi.
Saham tersebut antara lain:
1. PT Astra International Tbk (kode perdagangan ASII).
Perseroan baru-baru ini melakukan aksi private placement pada harga Rp42.450. Harga ini lebih rendah dari penutupan perdagangan kemarin sebesar Rp49.900. "Saya rekomendasikan untuk menahan beli," ujar dia.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Bank BUMN ini akan memecah nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2 dari nilai nominal lama Rp500 menjadi Rp250 per unit. Dengan pemecahan nilai nominal itu, saham ditempatkan dan disetor penuh BRI mencapai Rp6,16 triliun atau sebanyak 24.669.162.000 saham. Kompoisisinya, satu saham seri A Dwiwarna dan 24.669.161.999 saham seri B.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Januari mendatang, saham berkode BMRI ini akan dipengaruhi sentimen penawaran umum terbatas atau rights issue senilai Rp14 triliun. Target dana tersebut diperoleh dari perhitungan jumlah saham yang bakal dilepas sebesar tujuh persen atau sebanyak 2,4 miliar unit dikalikan harga per 30 Juni 2010 sebesar Rp6.000 per saham.
4. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Harga saham diperkirakan naik seiring dengan peningkatan harga batu bara pada 2011. Kemarin, harga saham di sektor pertambangan itu bertengger di posisi Rp49.800 per unit.
5. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Sentimen harga minyak sawit mentah yang terus naik hingga akhir tahun diperkirakan masih berlanjut hingga 2011. Pada perdagangan kemarin, harga saham perusahaan di sektor perkebunan itu ditutup di level Rp24.050 per unit.