Lima Saham Konsumer Terbaik Tahun Ini
VIVAnews - Indeks Harga Saham Gabungan menunjukkan kinerja terbaik di kawasan Asia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia tumbuh sebanyak 49 persen sepanjang tahun ini.
Indeks saham sektor perkebunan, pertambangan, dan konsumsi (consumer goods) mengalami kenaikan signifikan. Selama tahun ini saham-saham sektor perkebunan mengalami kenaikan 28,25 persen, pertambangan 37,99 persen, dan konsumsi 74,34 persen.
Lima saham sektor konsumsi masih didominasi saham-saham berkapitalisasi besar, seperti PT Gudang Garam Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk.
Saham produsen rokok Gudang Garam mengalami kenaikan harga dari Rp33.950 pada awal tahun ke level Rp52.000, pada Mei 2010. Namun posisi ini tidak bertahan lama. Saham berkode GGRM pada penutupan perdagangan sesi I, 27 Desember 2010, ditutup pada Rp37.900. Gudang Garam memiliki kapitalisasi Rp72,92 triliun.
Menilik kinerja keuangan, hingga 30 September Gudang Garam membukukan pendapatan Rp27,5 triiliun dan laba bersih Rp3 triliun. Gudang Garam memiliki tingkat pertumbuhan laba year on year 21,6 persen.
Sementara itu PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami kenaikan harga saham hingga menyentuh Rp5.800 pada September 2010. Pada awal tahun ini, saham bekode INDF ini bergerak pada level Rp3.475. INDF memiliki nilai kapitalisasi sebesar Rp 40,83 triliun. Indofood mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 42,6 persen menjadi Rp2,248 triliun.
Anak usaha Indofood, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga menjadi salah satu penyokong indeks sektor konsumer. Perseroan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 7 Oktober 2010 pada harga Rp5.395. Kondisi ini bertahan hingga sepanjang Oktober. Saham berkode ICBP ini kini bergerak pada kisaran Rp4.400 - 4.500. ICBP memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp26,24 triliun.
Penarikan produk Indomie di Taiwan rupanya tidak berpengaruh terhadap perolehan laba Indofood CBP. Perseroan mencetak pertumbuhan laba 45,5 persen menjadi Rp1,3 triliun.
Saham berkapitalisasi besar selanjutnya adalah PT Unilever Indonesia Tbk, yaitu Rp119,3 trilun. Saham berkode UNVR merupakan saham dengan kapitalisasi terbesar untuk sektor konsumer di Bursa Efek Indonesia.
Saham UNVR sepanjang tahun ini pernah menyentuh level tertinggi Rp19.200 dengan level terendah pada awal tahun sebesar Rp11.050. UNVR saat ini diperdagangkan pada Rp15.600.
Unilever mencetak perolehan pendapatan pada kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp14,685 triliun atau naik 8,7 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan laba yang dicetak Rp2,55 triliun atau naik 12 persen dari 2009.
Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Ari Pitoyo mengatakan sektor konsumsi akan melanjutkan pertumbuhannya pada 2011. "Tingkat konsumsi kita tinggi," kata dia ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 27 Desember 2010.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada 2010 mencapai 5,2 persen. Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan memproyeksikan konsumsi rumah tangga tahun depan tidak akan berubah, pada kisaran 4,8 - 5,3 persen.
Hal ini juga didorong oleh tingkat pendapatan per kapita masyarakat yang telah menembus US$3.000. "Masyarakat punya dana untuk belanja," kata Ari.
Meski begitu, Ari mengingatkan ancaman inflasi pada tahun depan lumayan tinggi, terutama dari sektor makanan. Saham konsumsi berkapitalisasi besar diperkirakan akan bertahan menghadapi goncangan.
"Tahun depan mereka kemungkinan sempat jatuh, tapi tetap bertahan," jelas dia. (hs)