Kadin: Bank Terlalu Tinggi Nikmati Keuntungan

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 23 Desember 2010

Kadin: Bank Terlalu Tinggi Nikmati Keuntungan

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,3-6,5 persen pada 2011. Pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dan melampaui tujuh persen jika pemerintah mengurangi impor bahan pangan, energi, dan bahan baku mentah serta menurunkan suku bunga.

"Jika pemerintah melakukan hal yang benar, pertumbuhan ekonomi bisa melampaui tujuh persen," kata Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, di Jakarta, Kamis 23 Desember 2010.

Suryo menjelaskan, biaya yang ditanggung pemerintah untuk impor sangat menguras devisa. Dia menyayangkan Indonesia yang memiliki kekayaan energi, tapi masih melakukan impor.

Selain itu, menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, perbankan harus menurunkan suku bunga kredit komersial hingga di bawah 10 persen. "Penurunan suku bunga mutlak karena berdampak pada daya saing industri," kata dia.

Saat ini, Suryo melanjutkan, net interest margin (NIM) di industri perbankan Indonesia merupakan tertinggi di Asia. "Perbankan terlalu tinggi menikmati keuntungan, itu kenapa bank asing mau beli bank di Indonesia," ujar Suryo.

Jika pemerintah dapat menurunkan suku bunga komersial, menurut Suryo, industri kecil dan menengah merupakan pihak yang diuntungkan. "Tidak fair kalau pilar ekonomi seperti industri kecil dan menengah harus membayar bunga pinjaman yang paling tinggi," tuturnya.

Suryo juga mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan insentif kepada pengusaha yang akan membuka lahan komoditas seperti gula, jagung, dan beras. "Apa susahnya memberikan insentif," kata dia.

Pemberian insentif ini pernah dilakukan kepada perusahaan yang akan membuka lahan sawit. "Sekarang Indonesia merupakan penghasil CPO (minyak sawit mentah) terbesar di dunia," tuturnya.

Terkait investasi, Kadin mengusulkan agar dialihkan ke luar Pulau Jawa. "Tapi, ini masalahnya akan berhadapan dengan infrastruktur," kata Suryo.

Pemerintah tidak hanya perlu membangun jalan tol, tapi juga dermaga dan bandara. Ketua Dewan Penasihat Kadin, Fahmi Idris, mengimbau agar pemerintah segera membangun monorel. Ia memperkirakan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp7 triliun dalam waktu tujuh tahun. "Dengan estimasi Rp1,5 triliun per tahun, pemerintah mampu membiayai itu," kata dia.

Kerja di rumah

Popular Posts