Harga Beras Cetak Rekor Tertinggi Tahun Ini
|
02.00 |
VIVAnews - Perum Bulog mencatat harga beras di pasar internasional saat ini terus merangkak naik. Bahkan harga impor beras kualitas patahan 5 persen dari Thailand sudah mencapai US$540 per ton untuk harga di atas kapal (FOB).
"Harga ini tertinggi tahun ini," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Kamis, 2 Desember 2010.
Menurut Sutarto, harga beras tersebut sudah melambung cukup tinggi dibandingkan posisi pekan lalu yang tercatat US$525 - 530 per ton.
Kenaikan harga beras di pasar internasional disebabkan adanya gangguan produksi di sejumlah negara produsen. "Diperkirakan akan ada kehilangan pasokan beras 2 juta ton," katanya.
Indonesia, ujar Sutarto, melalui Perum Bulog telah mengantongi cadangan beras 1,2 juta ton yang di dalamnya termasuk kontrak pembelian beras impor dari Thailand sebanyak 600 ribu ton. Hingga akhir tahun, Bulog menargetkan mengantongi cadangan beras sebanyak 1,5 juta ton.
Rencananya dalam dua pekan ke depan, Bulog juga akan menandatangani kontrak baru pembelian beras sebanyak 230 ribu ton dari Thailand. Dengan demikian, impor beras pada tahun ini diperkirakan mencapai 830 ribu ton.
"[Walau harga beras internasional naik] Kemampuan Bulog membeli beras masih ada karena kami menyerap beras dalam negeri yang harganya lebih rendah," ujar dia.
Bulog juga mengharapkan agar pemerintah memberikan insentif berupa penghapusan bea masuk beras impor yang khusus dilakukan Bulog. Selama ini, perusahaan dikenakan bea masuk plus pajak penghasilan sebesar Rp568 per kilogram.
