Daerah Mana Paling Besar Kenaikan Harga Rumah

VIVAnews - Harga properti residensial terlihat meningkat, terutama pada rumah tipe kecil. Kenaikan harga properti residensial per kuartal III-2010 tercatat sebesar 2,93 persen, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar 2,10 persen.
Menurut survei yang dilakukan Bank Indonesia, dilihat berdasarkan tipe rumah, kenaikan harga terjadi pada semua tipe rumah, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil sebesar 3,57 persen.
Sedangkan berdasarkan wilayah, kenaikan harga paling tinggi terjadi di wilayah Makassar (5,10 persen), terutama pada rumah tipe besar (5,63 persen).
Sementara itu, di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek), dan Banten, indeks harga properti residensial secara tahunan juga mengalami kenaikan tapi hanya sebesar 3,04 persen, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil (3,85 persen).
Namun, indikasi kenaikan harga properti residensial diperkirakan akan melambat pada triwulan IV-2010, baik secara triwulanan maupun tahunan.
Secara triwulanan (qtq), harga properti residensial diperkirakan mengalami kenaikan yang melambat sebesar 0,24 persen dengan kenaikan harga paling tinggi diperkirakan terjadi pada rumah tipe besar (0,26 persen).
Sementara itu, berdasarkan regional kenaikan paling tinggi diperkirakan terjadi di di wilayah Bandar Lampung (1,53 persen).
Sedangkan dilihat secara tahunan (yoy), kenaikan harga properti residensial pada triwulan IV-2010 diperkirakan melambat sebesar 2,47 persen dengan kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi di rumah tipe kecil (2,92 persen).
Sementara itu, berdasarkan regional, kenaikan harga paling tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Manado (4,87 persen).
Kenaikan harga properti residensial yang melambat baik secara triwulanan maupun tahunan ini juga diperkirakan terjadi di wilayah Jabodebek dan Banten.