Bunga Kredit Tinggi, Motor Tetap Diburu
VIVAnews - Meski suku bunga kredit konsumsi relatif tinggi, kondisi itu tidak berpengaruh signifikan terhadap animo masyarakat untuk membeli barang. Terbukti, peningkatan sektor konsumsi rumah tangga selama 2010 digambarkan menggeliat, baik dari penjualan sepeda motor, penjualan mobil, dan konsumsi semen.
Data yang diolah Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dari Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) memperlihatkan bahwa penjualan sepeda motor selama Januari-Oktober 2010 mencapai 6,2 juta unit atau naik 19,7 persen dari tahun lalu.
"Itu artinya kemampuan masyarakat (untuk membeli) cukup baik," kata Ekonom Indef, Aviliani, di Jakarta, Kamis 23 Desember 2010. Masalahnya adalah, kemampuan ini dan daya belinya tidak tersebar merata di seluruh Indoensia.
Dari distribusinya, sekitar 57 persen konsumsi sepeda motor berada di Pulau Jawa, sedangkan Sumatera menyerap 22,8 persen. Selanjutnya, Pulau Kalimantan dan Sulawesi masing-masing 7,55 persen serta 7,29 persen. Lainnya seperti Bali dan Nusa Tenggara serta Papua dan Maluku masing-masing menyerap 4,51 persen dan 0,41 persen dari penjualan motor di Indonesia.
Bila disandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia yang berjumlah 237 juta jiwa, dan produksi motor mencapai 6,2 juta unit, sekitar 2,61 persen penduduk Indonesia telah memiliki motor selama Januari-Oktober 2010.
Dari data distribusinya, rasio kepemilikan sepeda motor tertinggi adalah di Kalimantan 3,42 persen, disusul Sumatera serta Jawa masing-masing 2,8 persen dan 2,62 persen. Sedangkan Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara serta Papua dan Maluku masing-masing adalah 2,61 persen, 1,97 persen, dan 0,41 persen.
Untuk penjualan mobil di Indonesia hingga September telah mengalami penambahan sekitar 49 ribu unit, sehingga total penjualan mobil selama Januari-September menjadi 556.196 unit.
Penjualan semen juga diproyeksikan meningkat hingga enam persen pada 2010. Konsumsi semen saat ini mencapai 36,8 juta ton dan sampai akhir tahun nanti diperkirakan bisa menembus 40,3 juta ton. (umi)