Adaro Lahirkan Empat Super Kaya Indonesia

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 06 Desember 2010

Adaro Lahirkan Empat Super Kaya Indonesia

VIVAnews - Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.

Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun. Dari daftar terkaya itu, sekitar 16 orang atau 40 persen  mengumpulkan kekayaan dari sumber daya alam, di antaranya batu bara. Total nilai kekayaan mencapai US$12 miliar atau sekitar Rp108 triliun.

"Peningkatan harga saham dan komoditas menjadi salah satu pendongkrak kekayaan mereka," tulis Forbes.

Salah satu perusahaan di industri tambang batu bara yang menghasilkan triliuner terbanyak adalah PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2008 itu menempatkan jajaran pemegang saham dan eksekutifnya dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia.

Bahkan, menurut riset Business Insider, Adaro Energy masuk dalam peringkat ke-9 untuk pertumbuhan tercepat. Tingkat pengembalian investasi Adaro selama tiga tahun sebesar 40,3 persen. Dengan pendapatan US$2,82 miliar, Adaro memiliki cadangan batu bara sekitar 3,5 miliar ton.

Berikut pemegang saham dan eksekutif terkaya Indonesia dari Adaro Energy:

1. Edwin Soeryadjaya

Edwin Soeryadjaya

Edwin adalah salah satu dari lima pemegang saham utama Adaro Energy. Bersama keluarga Rachmat, keluarga Thohir, keluarga Subianto, dan Sandiaga Salahuddin Uno, dia mengonsolidasikan kepemilikan sahamnya menjadi entitas tunggal, PT Adaro Strategic Investments yang memiliki secara langsung 43,91 persen saham Adaro Energy.

Total kekayaan Edwin mencapai US$1,6 miliar atau sekitar Rp14,4 triliun dan berada pada peringkat ke-13. Nilai kekayaan putra pendiri PT Astra International Tbk berusia 61 tahun itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu yang mencapai US$800 juta.

Kepemilikan sahamnya di Adaro tidak secara langsung, melainkan melalui perusahaan ekuitas pribadi, Saratoga Capital. Melalui Saratoga, Edwin juga mengendalikan perusahaan infrastruktur telekomunikasi, PT Infrastruktur Menara Bersama.

2. Garibaldi Thohir

Garibaldi ThohirNilai kekayaan direktur utama Adaro Energy itu mencapai US$1,45 miliar atau sekitar Rp13,05 triliun. Pundi-pundi harta Boy, sapaan Garibaldi itu melonjak dari US$930 juta pada 2009.

Pria berusia 45 tahun dengan tiga anak itu mengelola perusahaan batu bara berjenis 'envirocoal' yang memiliki kandungan carbon dan sulfur rendah. Nilai kekayaan Garibaldi di antaranya tertopang oleh peningkatan harga saham Adaro hingga 40 persen tahun lalu.

Hingga September 2010, Garibaldi mengklaim dapat mempertahankan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$701 juta dan margin yang lebih tinggi dibanding rata-rata industri sebesar 35 persen.

Sedangkan pendapatan usaha konsolidasi selama periode tersebut meningkat enam persen hingga US$1,98 miliar, karena pertumbuhan produksi sebesar 12 persen.

3. Benny Subianto
Mantan wakil direktur utama PT Astra International Tbk itu memiliki kekayaan US$1,05 miliar atau sekitar Rp9,45 triliun. Pria berusia 68 tahun itu merupakan salah satu pemegang saham utama Adaro Energy.

Sebelumnya, alumni Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) itu adalah mantan direktur utama PT United Tractors Tbk. Anak usaha Astra itu bergerak di bidang penjualan dan penyewaan alat berat.

Benny yang sempat menjalankan bisnis minyak sawit di bawah bendera Astra itu dikenal salah satu pengusaha yang tidak pernah berhenti untuk belajar.
 
4. Sandiaga Uno

Sandiaga Salahuddin UnoTotal kekayaan Sandiaga mencapai US$795 juta atau setara Rp7,15 triliun. Nilai kekayaan Sandiaga itu melonjak signifikan dari US$400 juta pada 2009.

Pengusaha berusia 41 tahun dan memiliki dua anak itu juga mendirikan Saratoga Capital pada 1998 bersama Edwin Soeryadjaya.

Sebagai salah satu pemegang saham Adaro Energy, Sandiaga ikut membawa perusahaan menjadi produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia. Volume produksi dan penjualan Adaro Energy pada periode sembilan bulan 2010 masing-masing meningkat 12 persen menjadi 31,84 juta ton dan 32,36 juta ton.

Sandi, sapaan Sandiaga, sempat mencalonkan diri sebagai ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2010-2015. Namun, dalam pemilihan, suara Sandi kalah dibanding ketua umum Kadin terpilih Suryo B Sulisto. (hs)

Kerja di rumah

Popular Posts