Hotel di Yogyakarta Rugi Ratusan Miliar
VIVAnews - Meski tidak secara blak-blakan, para pelaku usaha hotel berbintang mengutarakan mengalami kerugian lumayan akibat letusan Gunung Merapi. Diperkirakan hotel berbintang lima rata-rata merugi mencapai Rp4 miliar.
“Ada informasi dari salah satu hotel bintang lima di Yogyakarta sejak erupsi tanggal 26 Oktober 2010, mengalami kerugian hingga Rp4 miliar,” kata Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Herman Tony, Minggu, 28 November 2010
Menurut Tony, jumlah hotel berbintang di Yogyakarta saat ini mencapai 30 hotel dan lebih banyak berlokasi di kota Yogyakarta. Sedangkan untuk hotel kelas melati jumlahnya mencapai lebih dari 300.
“Kalau dihitung kerugiannya dengan asumsi satu hotel berbintang merugi hingga Rp4 miliar dan ditambah kerugian yang dialami hotel melati maka jumlah mencapai ratusan miliar rupiah,” katanya.
Saat ini, tingkat hunian hotel di Yogya berangsur pulih terutama setelah Bandara Adisutjipto dibuka kembali pada 20 November 2010. Saat bandara ditutup, rata-rata tingkat hunian hotel, khususnya hotel bintang, di bawah 20 persen, berkisar 10-15 persen
“Dengan demikian memang ada pengaruh yang cukup baik sejak dibukanya bandara dengan tingkat hunian hotel,” katanya.
Lebih lanjut Tony menyatakan belum normalnya tingkat hunian hotel berbintang dan hotel kelas melati bukan karena erupsi Gunung Merapi, tetapi lebih karena pemberitaan terkait Merapi ini. “Saat ini, para pelaku pariwisata khususnya Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), memiliki pekerjaan rumah besar bagaimana mengembalikan citra Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Laporan Juna Sanbawa | Yogyakarta