Reshuffle Sektor Ekonomi Dinilai Wajar
VIVAnews - Developing Countries Studies Center (DCSC) Indonesia menyatakan banyaknya para menteri bidang perekonomian yang di-reshuffle beberapa saat lalu adalah sesuatu yang wajar. Hal ini didapat berdasarkan hasil survei yang dilakukan sebelum reshuffle dilakukan.
Menurut Executive Director DCSC, Zaenal A Budiyono, kepuasan masyarakat pada sektor perekonomian sejauh ini tergolong rendah. Penilaian publik terhadap kondisi ekonomi nasional 25,3 persen menjawab lebih buruk dan 41,8 persen menganggap tidak ada perubahan dibandingkan tahun lalu.
"Reshuffle yang terjadi di bidang ekonomi masuk akal," ujar Zaenal dalam jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu 30 Oktober 2011.
Penilaian publik terhadap kondisi Indonesia saat ini, lanjutnya, pandangan postif diberikan pada sektor keamanan yakni 40,4 persen dan sektor sosial 27,9 persen.
"Sementara sektor ekonomi, politik, dan hukum yang menilai buruk lebih besar dibandingkan yang menilai baik," tuturnya.
Optimisme publik terhadap keadaan ekonomi rumah tangga pada tahun depan, tambahnya, cukup positif. Hal ini ditunjukan dengan penilaian lebih baik sebesar 39,8 persen, lebih buruk 7,9 persen dan tidak ada perubahan 26,3 persen.
Sebagai informasi, waktu pelaksanaan survei dilakukan selama 12 hingga 20 Oktober 2011. Survei dilaksanakan di 33 provinsi dengan jumlah responden sebesar 1200 orang dengan margin of error sekitar tiga persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan model wawancara langsung. (adi)